PR SOLORAYA - Mengenal kata hoaks, pikiran kita langsung menuju pada informasi palsu atau tidak benar. Padahal, tidak jarang jika informasi yang benar dan valid juga dapat dikategorikan sebagai hoaks.
Dengan maraknya hoaks yang beredar, membutuhkan sikap selektif bagi kita dalam memilih informasi. Hal ini membuat pengetahuan akan bentuk-bentuk hoaks yang beredar juga diperlukan.
Berikut ini, Pikiranrakyat-Soloraya.com rangkum enam macam bentuk hoaks berdasarkan kategorinya, sebagaimana dilansir dari Antara.
1. Satire
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, satire adalah gaya bahasa dalam kesusastraan untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang.
Kata kunci yang dapat dipahami, adalah sindiran atau ejekan. Suatu informasi yang memuat pesan satire bukan berarti tidak benar, namun pesan yang disampaikan justru bisa mengecoh.
Dalam mengelola informasi berbentuk satire, kita perlu melakukan cek ulang terhadap informasi yang sama dari sumber lain.
2. Salah Sambung
Judul berita yang tidak sesuai dengan konten atau pesan yang dimuat juga dapat dikategorikan sebagai hoaks. Hal ini tetap berlaku, walau pesan yang dimuat benar dan bukan informasi palsu.
Alasannya adalah judul sebagai muka dari berita telah mengecoh pembaca di media sosial, karena ketidaksesuaian dengan isinya.
Walhasil, informasi yang ditawarkan di judul, tidak dapat kita temukan di konten atau isi beritanya.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Jadi Anggota Baru Keluarga Gen Halilintar, Sohwa Halilintar: Jagain Abang ya Beb
3. Salah Konteks
Salah konteks juga dapat dikategorikan sebagai hoaks, walau informasi dan pesan yang diberikan sudah benar.
Salah konteks bisa terjadi pada beberapa macam kasus. Misalnya kesalahan pencatutan foto dalam berita, tanggal yang tidak sesuai, bahkan pembahasan yang dimuat keliru dari kejadian yang terjadi sebenarnya.
4. Pencatutan Nama
Mencatut nama dan tokoh publik, walau tidak terlibat pada informasi yang termuat dalam berita dapat dikategorikan sebagai hoaks.
Baca Juga: Wajib Tahu, 6 Tips Jitu Mengantisipasi Informasi Hoaks di Media Sosial
Pencatutan nama ini memang secara spesifik disengaja, yang mana biasanya mengandung pesan provokatif.
Dalam pencatutan nama ini, pelaku biasanya memiliki maksud tertentu hingga mencatut nama seorang tokoh atau figur publik dalam informasi hoaks yang dibuatnya.
5. Manipulasi
Hampir sama dengan salah satu konteks sebelumnya, namun manipulasi berita dilakukan dengan sengaja dan berguna untuk mengecoh pembaca dari informasi sebenarnya.
Baca Juga: Diciptakan Khusus untuk Lepas Aurel Menikah, Lirik Lagu Cinta Tanpa Syarat Anang dan Ashanty
Konten berita yang sudah benar dan terpublikasi, diubah beberapa diksi dan pendangannya, sehingga memiliki pesan yang berbeda.
Hal ini jelas dapat dikategorikan sebagai hoaks, karena dapat mengecoh pembaca secara serius.
6. Dibuat-buat
Untuk kategori ini, berita hoaks yang dibuat memang sudah jelas-jelas memuat informasi palsu. Karena isi yang disampaikan tidak sesuai dengan kebenaran yang terjadi.
Konten berita yang dibuat-buat memiliki maksud oleh penulisnya. Sehingga, pembaca yang termakan informasi palsu, dapat meyakini isi informasi yang memang dikehendaki oleh pembuat berita hoaks.***