LinkedIn Memberikan Pernyataan Mengenai Peretasan Data Penggunanya

- 30 Juni 2021, 16:39 WIB
Ilustrasi. LinkedIn melaporkan kebocoran data 700 juta penggunanya.
Ilustrasi. LinkedIn melaporkan kebocoran data 700 juta penggunanya. /Pexels

PR SOLORAYA – Data pengguna LinkedIn yang lebih dari 700 juta dilaporkan terungkap, karena adanya pelanggaran baru. 

Pengguna LinkedIn yaitu sebanyak 756 juta yang artinya lebih dari 92 persen akun telah disusupi. Hal itu pun membuat LinkedIn mencatatkan pelanggaran baru.

Pada April, LinkedIn mengonfirmasi pelanggaran data yaitu sebanyak 500 juta pengguna.

Dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Gadget 360, bahwa pelanggaran tersebut berupa pencurian data pribadi seperti alamat email, nomor telepon, informasi tempat kerja, nama lengkap, ID akun, tautan ke akun media sosial pengguna dan detail gender.

Baca Juga: Update Virus Corona Indonesia 30 Juni 2021, Ada Tambahan 21.807 Kasus Baru, 467 Jiwa Meninggal Dunia

LinkedIn mengirim email kepada Gadget 360 mengenai pernyataan pencurian data penggunanya.

“Sementara kami masih menyelidiki masalah ini, analisis awal kami menunjukan bahwa kumpulan data tersebut akumulasi data yang diambil dari LinkedIn dan informasi dari sumber lain,” ujar LinkedIn pada laman Gadget 360.

Hal tersebut bukan dari pelanggaran data LinkedIn. Peneliti telah memastikan bahwa tidak ada data pribadi anggota LinkedIn yang terekspos.

“Pengikisan data dari LinkedIn merupakan pelanggaran terhadap ketentuan layanan kami dan kami terus berupaya untuk memastikan privasi anggota kami terlindung,” ujar LinkedIn.

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Gadget NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x