PR SOLORAYA - Perusahaan roket swasta milik Elon Musk, SpaceX, diberi kontrak layanan peluncuran senilai Rp2,57 triliun untuk misi pertama NASA yang berfokus pada bulan es milik Jupiter, Europa.
Misi Europa Clipper akan diluncurkan pada Oktober 2024 dengan roket Falcon Heavy milik perusahaan Elon Musk, Space Exploration Technologies Corp, dari Kennedy Space Center NASA di Florida.
Menurut NASA, misi tersebut bertujuan ingin mengetahui apakah Europa dapat menampung kondisi yang cocok untuk kehidupan, sebagaimana dikutip PRSoloRaya.com dari Reuters pada Minggu, 25 Juli 2021.
Baca Juga: Sandiaga Uno Beri Bantuan Beasiswa kepada Anak Pedagang Kecil, Cek Nominalnya
Kontrak tersebut menandai mosi percaya terbaru NASA di Hawthorne, perusahaan yang berbasis di California, yang telah membawa beberapa muatan kargo dan astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk NASA dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya di April lalu, SpaceX diberi kontrak Rp41,97 triliun untuk membangun pesawat ruang angkasa pendarat bulan pada program Artemis yang direncanakan akan membawa astronot NASA kembali ke bulan untuk pertama kalinya sejak 1972.
Namun kontrak itu ditangguhkan setelah dua perusahaan antariksa saingannya, Blue Origin milik Jeff Bezos CEO Amazon dan kontraktor pertahanan Dynetics Inc, melayangkan protes atas terpilihnya SpaceX.
Baca Juga: Setelah Banjir Besar, China Kini Dilanda Bencana Angin Topan In-Fa
Falcon Heavy, yang merupakan kendaraan peluncuran luar angkasa operasional paling kuat di dunia saat ini, telah menerbangkan muatan komersial pertamanya ke orbit pada 2019 lalu.
Sementara untuk misi peluncuran Europa Clipper, NASA tidak mengatakan apa yang mungkin ditawarkan perusahaan lain pada kontrak peluncuran tersebut.
Misi penyelidikan itu akan melakukan survei terperinci terhadap satelit Jovian yang tertutup es yang sedikit lebih kecil dari bulan milik Bumi dan merupakan kandidat utama dalam pencarian kehidupan di tempat lain di tata surya.
Baca Juga: Link Live Streaming Piala Emas Concacaf 2021 USA vs Jamaika, Senin 26 Juli 2021 Pukul 08.30 WIB
Diketahui sebelumnya, ditemukan sebuah lekukan di medan magnet Europa yang sedang diamati oleh pesawat ruang angkasa Galileo NASA pada tahun 1997.
Tampaknya lekukan tersebut disebabkan oleh geyser yang memancar melalui kerak beku bulan dari lautan bawah permukaan yang luas, demikian menurut kesimpulan para peneliti pada 2018 silam. Temuan tersebut mendukung bukti lain dari gumpalan Europa.
Di antara tujuan misi Clipper lainnya adalah untuk menghasilkan gambar resolusi tinggi dari permukaan Europa, menentukan komposisinya, mencari tanda-tanda aktivitas geologis, mengukur ketebalan cangkang esnya, dan menentukan kedalaman dan salinitas lautannya.***