BERITASOLORAYA.com - Memasuki musim penghujan pada beberapa akhir pekan ini di beberapa wilayah di Indonesia seperti Jakarta, Bogor, Surabaya, Banjarmasin dan daerah lainnya.
Tidak sedikit dampak dari musim penghujan ini mengakibatkan banjir di wilayah itu dan memicu adanya suatu penyakit yang berasal dari bakteri hewan seperti penyakit Leptospirosis.
Mengutip laman Instagram resmi Pemprov DKI Jakarta pada hari Selasa, 30 November 2021.
Baca Juga: Bosan Dengan Menu Telur Ceplok Biasa? Yuk Cobain Kreasi Asam Manis Telur Ceplok
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans pada tikus.
Penyakit ini dapat ditularkan melalui kencing dan kotoran tikus yang larut dalam genangan air, banjir, atau lumpur.
Biasanya gejala yang dialami oleh orang yang terkena penyakit ini diantaranya yakni menggigil, batuk, diare, tidak nafsu makan, sakit kepala, demam tinggi, nyeri otot, dan iritasi mata.
Baca Juga: Putusan Gibran Bulat, Tahun 2022 UMK Solo Naik Rp. 21.000
Lebih lanjut menurut Dinas Kesehatan DKI Jakarta leptospirosis ini bisa masuk masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit yang lecet atau luka dan makanan.
Meski penyakit Leptospirosis berpotensi mengjangkiti tubuh manusia ternyata terdapat cara untuk mencegah penyakit ini datang ke tubuh.
Karenanya untuk mecegah penyakit Leptospirosis masyarakat dihimbau untuk melakukan hal ini diantaranya yakni menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus, mencuci tangan dan kaki dengan sabun setelah aktivitas.
Baca Juga: Aturan Tidak Membayar Hutang Pada Pinjol Ilegal Timbulkan Pro-Kontra, Kemenkominfo Angkat Bicara
Lalu, memakai sepatu dan sarung tangan karet bila membersihkan lingkungan, membersihkan dengan disinfektan, lokasi bekas dicurigai bekas kencing tikus, membasmi tikus di lingkungan.
Selain bahaya dari penyakit Leptospirosis akibat kencing tikus nyatanya masih ada berbagai penyakit lain yang mengintai seperti sindrom paru hantavirus, salmonellosis, pes, demam hemografik, demam omsk, demam lassa, tularemia dan lain sebagainya.***