Network
PR SOLORAYA - Belakangan ini, beredar unggahan video di media sosial tentang kapal TNI yang diduga tengah dikejar kapal dan helikopter Malaysia.
Video pengejaran kapal TNl oleh Malaysia tersebut dibagikan oleh akun Facebook bernama Princess pada 29 Mei 2021.
Unggahan itu menyebut bahwa kapal TNI dikejar oleh kapal dan helikopter Malaysia di wilayah perairan Indonesia.
Baca Juga: Indonesia dan Korea Selatan akan Jalin Kerjasama untuk Pembangunan Infrastruktur Transportasi
Berikut narasi dari unggahan video pengejaran tersebut.
"Heboh, KAPAL TNI AK INDONESIA DIKEJAR OLEH KAPAL DAN HELIKOPTER DI WILAYAH SENDIRI".
Lantas, benarkah kapal TNI pernah dikejar oleh kapal dan helikopter milik Malaysia di wilayah perairan Indonesia?
Setelah diselidiki, kapal yang ada dalam video tersebut bukanlah kapal TNI melainkan kapal patroli milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia.
Baca Juga: Anji Akui Pakai Ganja Sejak September 2020, AKBP Ronaldo: Statusnya Jadi Tersangka
Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari laman ANTARA, kapal patroli KKP pada 3 April 2019 tengah melakukan pengejaran terhadap kapal asal Malaysia yang diduga menangkap ikan secara ilegal di wilayah perbatasan.
Upaya kapal patroli KKP tersebut diintervensi oleh kapal dan helikopter Malaysia karena terjadi kesalahpahaman terkait wilayah.
Pihak Malaysia dan patroli KKP pun akhirnya bernegosiasi agar bisa melepas kapal penangkapan ikan tersebut.
Baca Juga: Terjadi Peningkatan Kasus Covid-19 di Semarang, Wali Kota Keluarkan Kebijakan dan Aturan Baru
Video yang jadi tangkapan layar dalam unggahan di Facebook tersebut dapat ditemukan di sebuah artikel media nasional pada 2019 lalu bertajuk "Kapal Patroli Indonesia Diteror Pasukan Malaysia saat Tangkap Ilegal Fishing".
Maka dari itu, berita yang menyebut bahwa kapal TNI yang dikejar kapal dan helikopter Malaysia di wilayah perairan Indonesia adalah hoaks atau tidak benar.
Masyarakat diharapkan berhati-hati terhadap informasi yang beredar di media sosial dan supaya melakukan verifikasi sebelum mempercayai berita.***
