Bangga! Bahasa Jawa Masuk Ke Deretan Aksara Terindah Di Dunia. Ini 5 Fakta Uniknya

- 2 November 2021, 12:10 WIB
ilustrasi jawa
ilustrasi jawa /Pixabay.com/sasint

BERITASOLORAYA.com-Setiap pulau dan provinsi di Indonesia memiliki bahasa daerah masing-masing. Hal ini merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia. Salah satunya adalah Bahasa Jawa. Hampir sebagian besar bahasa ini masih digunakan oleh penduduk Jawa.

Di dalam bahasa Jawa terdapat tingkatan dalam penggunaannya di antaranya Bahasa Jawa Ngoko (kasar), Bahasa Jawa Madya (biasa), Bahasa Jawa Kromo Aus, dan Bahasa Jawa Komo Inggil. Selain terdapat tingkatan, bahasa Jawa juga memiliki aksara tersendiri. Aksara Jawa ini masuk ke dalam aksara terindah di dunia. Berikut 5 fakta unik seputar aksara Jawa:

Baca Juga: Deretan Gunung Dengan Biaya Pendakian Fantastis

  1. Menjadi salah satu bahasa terjemahan dalamgoogle translate

Bahasa Jawa menjadi salah satu bagian terjemahan dalam google translate. Hal ini menjadikan Bahasa Jawa menjadi tren di mesin pencarian google.

  1. Memiliki penutur bagi orang luar negeri

Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa yang memiliki peurur bagi orang asing. Di negara-negara luar seperti Malaysia, Suriname, Keledonia Baru, Singapura, Belanda, dan Venezuela banyak warga negaranya yang belajar dan menggunakan Bahasa Jawa. Bahkan mengadakan kelas-kelas bagi orang yang belajar Bahasa Jawa.

Baca Juga: Beri Dukungan Psikososial Untuk Anak-anak Terdampak Covid-19 Polda Jateng Gelar Webinar dan Bakti Sosial

  1. Bahasa daerah yang memiliki penutur

Hampir sebagaian masyarakat jawa mendiami setiap provinsi di Indonesia. Maka tak heran, jika kita melancong ke tempat-tempat wisata di Indonesia banyak kita jumpai orang Jawa. Dengan demikian, banyak orang yang belajar dan menggunakan Bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Sampai saat ini jumlah penutur Bahasa Jawa di Indonesia kurang lebih 75,5 juta jiwa.

  1. Bahasa Jawa sebagai bentuk penghormatan

Dalam Bahasa Jawa terdapat 4 tingkatan. Keempat tingkatan ini di antaranya ngoko, madya, kromo, dan kromo inggil. Adanya tingkatan-tingkatan dalam Bahasa Jawa digunakan sebagai bentuk penghormatan kepada lawan bicara.

Semakin tua lawan bicara, maka tingkatan yang digunakan adalah kromo alus sebagai tingkatan tertinggi dalam Bahasa Jawa. Selain itu, bentuk tingkatan ini juga digunakan sebagai status sosial  yang meliputi usia, posisi sosialm jarak kekerabatan, dan tingkat keakraban.

Halaman:

Editor: Siti Charirotun Nadhifah

Sumber: Seputar Bahasa Jawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah