Adat Jawa ‘Sewon-Sewon’, Benarkah Arwah Yang Diperingati Akan Datang?

- 4 Desember 2021, 17:10 WIB
PIMPIN TAHLIL: Pengasuh Ponpes Al Islah, KH Ahmad Hadlor Ikhsan memimpin tahlil di depan makam pendiri NU dan keluarganya, di kompleks Ponpes Tebu Ireng, Jombang, Senin 18 Oktober 2021.
PIMPIN TAHLIL: Pengasuh Ponpes Al Islah, KH Ahmad Hadlor Ikhsan memimpin tahlil di depan makam pendiri NU dan keluarganya, di kompleks Ponpes Tebu Ireng, Jombang, Senin 18 Oktober 2021. /Dok. MAJT

BERITASOLORAYA.com - Sewon-sewon adalah salah satu adat peringatan orang yang sudah meninggal dalam adat jawa dan Islam.

Istilah sewon-sewon diambil dari terhitung 1000 hari seseorang meninggal dunia atau sekitar 3 tahun setelah kepergiannya.

Biasanya serangkaian dalam acara sewon-sewon adalah peringatan 40 hari, 100 hari, satu tahun pertama, kemudian tahun kedua, dan diakhiri dengan sewon-sewon.

Baca Juga: Tips! Lakukan Ini Saat Pikiranmu Kacau

Dalam acara sewon-sewon ini umumnya di masysarakat Jawa akan mengadakan acara yang besar dan mengundang banyak orang dikarenakan akan ada pembacaan kalimat thayyibah yang berjumlah 10.000 kali.

Maksud dari pembacaan kalimat thayyibah yang jumlahnya besar adalah untuk memohonkan maaf kepada Allah SWT atas segala kesalahan yang dibuat orang yang meninggal tersebut semasa hidupnya.

Banyak yang mengira bahwa dalam acara peringatan sewon-sewon ini arwah orang yang diperingati akan pulang dan menjenguk anak-anaknya. Apakah benar demikian?

Baca Juga: Banyak Dakwah Serampangan di Medsos, Gus Mus: Ini Bedanya Dakwah dan Amar Ma'ruf

Sejatinya manusia yang telah meninggal akan tiba pada alam yang berbeda dengan dunia, yakni alam kubur.

Halaman:

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x