Kematian Covid-19 India Capai 4.000, Diduga Sebabkan Puluhan Mayat Mengapung di Sungai Gangga

- 12 Mei 2021, 08:17 WIB
Ilustrasi upacara keagamaan di Sungai Gangga, India. Puluhan mayat dikabarkan mengapung di Sungai Gangga India, kematian akibat Covid-19 di negara tersebut mencapai hampir 4000 orang.
Ilustrasi upacara keagamaan di Sungai Gangga, India. Puluhan mayat dikabarkan mengapung di Sungai Gangga India, kematian akibat Covid-19 di negara tersebut mencapai hampir 4000 orang. /REUTERS/Anushree Fadnavis

PR SOLORAYA - Puluhan mayat dikabarkan mengapung di tepi Sungai Gangga akibat gagalnya India dalam menangani kematian dan kremasi sekira 4.000 orang setiap hari akibat infeksi Covid-19.

India saat ini menyumbang satu dari tiga kematian yang dilaporkan akibat Covid-19 di seluruh dunia.

Sistem kesehatannya dikabarkan kewalahan meskipun ada sumbangan tabung oksigen dan peralatan medis lainnya dari seluruh dunia.

Baca Juga: Sehari Sebelum Lebaran 2021, Jalur Utama Puncak-Cianjur Sepi Pemudik

Kawasan pedesaan di India yang hanya memiliki perawatan kesehatan yang sederhana, kini harus menghadapi kenyataan kekurangan kayu untuk proses kremasi tradisional Hindu.

Pihak berwenang mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki penemuan sejumlah mayat yang ditemukan mengambang di Sungai Gangga di dua negara bagian berbeda.

"Saat ini sangat sulit bagi kami untuk mengatakan dari mana mayat-mayat itu berasal," kata anggota parlemen, Singh, pejabat tinggi pemerintah di distrik Ghazipur, di Uttar Pradesh, dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Reuters, Rabu 12 Mei 2021.

Baca Juga: Ada Dua Lipa dan BTS, Berikut Daftar Pemenang Penghargaan Musik BRIT Awards

Sementara penduduk setempat Akhand Pratap mengatakan bahwa orang-orang menaruh jenazah di Sungai Gangga sebagai ganti kremasi akibat kekurangan kayu kremasi.

Bahkan di ibu kota, New Delhi, banyak korban Covid-19 yang ditinggalkan oleh kerabat mereka setelah dikremasi, memaksa para relawan untuk mencuci abunya, mendoakan mereka, dan kemudian membawa mereka untuk dihanyutkan ke sungai di kota suci Haridwar yang berjarak 180 km.

"Organisasi kami mengumpulkan sisa-sisa ini dari semua krematorium dan melakukan ritual terakhir di Haridwar sehingga mereka dapat mencapai keselamatan," kata Ashish Kashyap, seorang sukarelawan dari organisasi amal Shri Deodhan Sewa Samiti.

Baca Juga: Juara Liga Inggris, Simak 7 Rekor yang Ditorehkan Man City, Salah Satunya Terkait Liga Champions

Seperempat Juta Kematian

Kementerian Kesehatan India melaporkan infeksi harian rata-rata dalam tujuh hari mencapai rekor 390.995 pada Selasa 11 Mei 2021, adapun kematiannya mencapai 3.876.

Angka kematian resmi Covid-19, yang menurut para ahli hampir pasti tidak tercatat, berada di bawah seperempat juta.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa mereka menganggap varian virus korona yang pertama kali diidentifikasi di India tahun lalu sebagai varian yang menjadi perhatian global dengan beberapa studi pendahuluan menunjukkan bahwa virus itu menyebar lebih mudah.

Gelombang kedua pandemi di India telah meningkatkan seruan untuk penguncian nasional atau lockdown dan mendorong semakin banyak negara bagian untuk memberlakukan pembatasan yang lebih keras yang telah merugikan bisnis dan ekonomi yang lebih luas.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x