Nasabah Geruduk Koperasi di Klaten, Tuntut Pencairan Dana

4 Oktober 2021, 17:00 WIB
Nasabah meminta keterangan manajemen KSP Sejahtera Bersama Cabang Klaten /Beritasoloraya.com - Indratno Eprilianto

BERITASOLORAYA.com - Belasan nasabah menggeruduk Kantor Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama Cabang Klaten, Jawa Tengah, Senin 4 Oktober 2021.

Kedatangan mereka untuk menuntut penarikan dana tabungan dan deposito.

Salah satu nasabah, Sutarmo (61) mengatakan uang deposito yang disimpan di KSP Sejahtera Bersama senilai Rp40 juta. Namun sudah satu setengah tahun ini tak bisa diambil.

"Jatuh tempo sudah habis kenapa tidak bisa diambil, dikarenakan apa, alasannya pandemi," ujarnya.

Baca Juga: Presiden Pastikan Vaksinasi dari Sabang sampai Merauke Berjalan Baik dan Merata

Padahal, lanjut dia, sesuai kesepakatan bersama dana akan dikembalikan dengan cara dicicil selama lima tahun. Sistem pembayaran setiap enam bulan sejak Juli 2021.

"Kita mau dibayar dicicil lima tahun dan dibayar per tengah tahun. Jadi Januari - Juli lalu Januari - Juli begitu. Tapi untuk termin pertama saja tidak ada transferan sama sekali sampai sekarang," ujarnya.

Sutarmo mengaku telah berupaya menanyakan ke pihak koperasi dan dijanjikan cair bulan September 2021. Namun sampai Oktober juga tidak cair.

"Ini September sudah habis tapi tidak ada realisasinya. Ini tadi dijanjikan lagi sampai Desember 2021. Kita tunggu," ujarnya.

Baca Juga: Pelemparan Kereta Api Membahayakan dan Terancam Hukuman Pidana

Nasabah lainnya, Masudin Hermanto (50), mengatakan, total dana miliknya yang disimpan ada Rp300 juta berbentuk deposito. Ia pun tak bisa lagi menarik uangnya sendiri.

"Saya tidak bisa menarik uang saya. Padahal saya sedang butuh uang untuk biaya kuliah anak saya," ujarnya.

Ia mengaku sudah lima tahun menjadi nasabah di KSP Sejahtera Bersama. Awalnya ia tergiur menyimpan dana karena dijanjikan bagi hasil 12 persen per tahun.

"Bagi hasil, bukan bunga. Jadi syar'i katanya. Kalau nabung di sini sekian, jadi 12 persen. Saya tertariknya di situ," ujarnya.

Kepala KSP Sejahtera Bersama Cabang Klaten, Muryanto, mengatakan, total anggota KSP Sejahtera Bersama di Kabupaten Klaten ada 1.000 orang nasabah dengan aset Rp40 miliar sampai Rp50 miliar.

Menurutnya, dana anggota belum bisa dicairkan karena beberapa faktor, salah satunya imbas dari pandemi Covid-19. Sehingga untuk tagihan kini masuk dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"KSP saat ini karena kesulitan likuiditas mengingat ada covid ini sektor lini usahanya seperti pinjaman, kemudian hotel, properti mengalami kesulitan, yang kredit pun juga mengalami kesulitan pembayaran, karena dana sangat terbatas," ujarnya.

Meski dalam kondisi sulit, Ia mengklaim telah berupaya melakukan pembayaran ke sebagian anggota mulai Juli 2021. Namun untuk pencairan keseluruhan masih menunggu kantor pusat sampai dengan Desember 2021.

"Sudah kita bayarkan mulai dari yang kecil-kecil. Jadi masih ada tiga bulan kedepan. Kita berharap kantor pusat secepatnya mendatangkan cash in yang cukup besar sehingga haknya kepada anggota di cabang bisa terselesaikan," ujarnya.***

Editor: Indratno Eprilianto

Tags

Terkini

Terpopuler