BERITASOLORAYA.com – Memang KPR hijau atau green mortgage belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, sedangkan kebutuhan rumah cukup tinggi. Baru-baru ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan penjelasan tentang fasilitas KPR hijau yang dapat dimiliki masyarakat Indonesia, terutama generasi milenial.
Sri Mulyani memberikan penjelasan tentang KPR Hijau saat menghadiri dan berpidato di acara seminar “Energy Efficient Mortgage (EEM) Development Throughout ASEAN Countries".
Dalam acara yang digelar pada Selasa, 22 Agustus 2023 tersebut, Sri Mulyani mengatakan bahwa KPR hijau cocok untuk diberikan kepada generasi muda yang ingin memiliki hunian pertama mereka.
Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa KPR Hijau berpotensi besar menjadi pilihan pembiayaan yang selaras dengan isu lingkungan hidup, meskipun belum banyak diketahui oleh masyarakat.
"KPR hijau punya potensi sangat besar di masa mendatang, khususnya bagi generasi muda yang mulai mencari hunian pertama mereka,” kata Sri Mulyani.
Menkeu tersebut menilai generasi muda sudah memiliki kontribusi yang cukup besar di tahun 2020, dengan jumlah mencapai 51.1 miliar USD, dan tergolong sebagai sumber pertumbuhan investasi ESG.
Ia juga menekankan bahwa sebagian besar generasi milenial tersebut sangat peduli terhadap lingkungan sekaligus berminat besar terhadap produk yang ramah terhadap lingkungan.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan, KPR hijau dapat menunjang masyarakat yang ingin membeli rumah atau melakukan renovasi dengan prinsip efisiensi energi.
Meskipun belum banyak dikenal masyarakat, sejumlah bank tetap berinisiatif untuk berupaya untuk menawarkan KPR hijau tersebut.
Baca Juga: TERUPDATE PER 25 AGUSTUS, Begini Mekanisme Penempatan Guru Honorer PPPK Guru 2023, Deal Tanpa Tes?
Sri Mulyani menambahkan pentingnya diadakan pelatihan dan kampanye guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat fasilitas KPR hijau.
Lalu, apakah yang dimaksudkan dengan KPR hijau? Apakah perbedaan antara KPR hijau dengan KPR biasa?
KPR hijau adalah pemberian kredit perumahan bagi masyarakat terhadap rumah yang dibangun dengan konsep yang ramah lingkungan.
Konsep pembangunan dan pengembangan perumahan tersebut tidak hanya mengedepankan sisi tersedianya ruang hijau saja, melainkan harus memakai bahan yang ramah lingkungan dan sehat bagi penghuninya.
Selain itu, segi pengolahan sampah dan limbah, serta pemakaian produk hemat energi juga diperhitungkan dalam pembangunan perumahan ramah lingkungan ini.
Baca Juga: Jangan Buru-Buru Minum Obat! 4 Bahan Rumahan Ini Efektif untuk Mengatasi Batuk Tak Kunjung Sembuh
Oleh karena itu, saat ini sejumlah bank juga memberikan kredit yang “ramah keuangan” bagi masyarakat, terutaman generasi muda, yang ingin memiliki rumah yang ramah lingkungan tersebut.***