PR SOLORAYA - Prilly Latuconsina bercerita tentang awal mula dirinya terjun di dunia entertainment.
Kisah ini diungkapkan Prilly dalam sebuah bincang-bincang bersama dengan Cinta Laura di acara yang disiarkan melalui kanal Youtube PUELLA ID.
Dalam acara yang dipandu oleh Cinta Laura tersebut, Prilly bercerita bahwa menjadi artis bukanlag cita-cita pertamanya.
Baca Juga: Kejam, Pasukan Keamanan Myanmar Lepaskan Tembakan Saat Warga Sedang Berkabung di Acara Pemakaman
Prilly mengatakan bahwa sebelum menjadi artis, ia dulunya bercita-cita menjadi seorang dokter atau guru TK.
Namun siapa sangka, ia saat ini malah terjun ke dunia entertainment dan menjadi salah satu artis yang populer di tanah air.
Bahkan Prilly mengaku kepada Cinta Laura jika dirinya dulu sempat insecure dan tidak percaya diri saat pertama kali melangkah ke dunia entertainment.
Baca Juga: Sekitar 500 Orang Dievakuasi Akibat Kebakaran Kilang Minyak PT Pertamina Balongan
“Aku gak pernah ngerasa cantik dan pantes di industri ini,” kata Prilly, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari PUELLA ID.
Beruntungnya, orang-orang terdekat Prilly selalu memberikan support yang sangat berarti kepadanya.
Prilly akhirnya menyadari bahwa kelebihan perempuan itu bukan hanya soal fisik saja, dan tidak semua aktor/aktris harus memiliki fisik yang sempurna.
Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Moeldoko, Kubu AHY: Menyelamatkan Bangsa Bukan Pakai Cara Ilegal
Disamping itu, Prilly juga berprinsip bahwa ia harus mempunyai kelebihan lain. Memegang prinsip ini, ia tetap mengutamakan pendidikannya selain kesibukannya dalam berakting.
Support dari orang tua Prilly juga menjadi salah satu faktor yang bisa membuatnya bertahan di dunia entertainment hingga saat ini.
Selama hidupnya, orang tua Prilly selalu mendidiknya agar bisa menjadi perempuan yang mandiri.
Baca Juga: Gerak Cepat Benahi Kota Solo, Gibran Kebut Pembangunan 7 Tempat yang Jadi Prioritas
“Sebagai perempuan harus mandiri. You don’t know what will happen. Kamu ga bisa bergantung pada laki-laki, karena kita nggak akan pernah tahu mereka akan selalu ada atau tidak,” ucap Prilly.
Prilly merasa bahwa sebagai perempuan bukan berarti harus memilih antara menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir.
Ia juga mencoba mematahkan stigma di masyarakat, karena ia menilai bahwa sebagai perempuan, seseorang bisa menjadi wanita karir sekaligus ibu, atau apapun yang diinginkan.***