BERITASOLORAYA.com – Habib Syech merupakan seorang ulama yang menggunakan shalawat sebagai salah satu metode dakwah.
Salah satu shalawat yang cukup terkenal adalah berjudul ‘Sluku-Sluku Bathok’, yang selama ini dikenal sebagai tembang Jawa dan telah ada sejak para leluhur jaman dahulu.
Habib Syech berhasil mengemas tembang Jawa menjadi sebuah shalawat dengan tidak melupakan esensi tembang tersebut untuk dipadukan dengan nasehat-nasehat agama.
Baca Juga: Siswa Lupa Password Akun LTMPT? Ini Tips Mengatasinya
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari YouTube Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf yang mengunggah video shalawat Habib Syech, pada 14 Januari 2022.
Tembang Sluku-Sluku Bathok sejatinya memiliki makna mendalam dan ditujukan untuk sarana menasehati kepada anak dan keluarga.
Habib Syech dalam pengajiannya seringkali memasukkan tembang-tembang Jawa ke dalam shalawatnya, yang justru menambah kesan unik dan banyak diminati.
Baca Juga: Sekolah Wajib Tahu, Ini Tips Lupa Password dan Cara Menghindari Akun LTMPT Dibekukan
Sejatinya memang betul upaya yang dilakukan oleh para Wali terdahulu dalam menyebarkan agama Islam dengan akulturasi budaya, sehingga saat ini peninggalannya masih bisa dinikmati sebagai nasehat hidup.
Berikut adalah lirik tembang Sluku-Sluku Bathok yang asli sebagai salah satu tembang dolanan yang dahulu diciptakan oleh Sunan Kalijaga.
Sluku- sluku bathok
Bathoke ela- elo
Si rama menyang Sala
Leh- olehe payung motha
Mak jenthit lo lo lo bah
Wong mati ora obah
Yen obah medeni bocah
Yen urip goleka dhuwit
Sedangkan di bawah ini adalah tembang Sluku-Sluku Bathok yang telah dijadikan shalawat oleh Habib Syech.
Allahuma sholi wa sallim ala, sayyidina muhammadin
Adada ma bi'ilmillahi sholatan, daimatan bidawwami mulkillahi
Sholatan daimatan bidawwami mulkillahi
Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Romo menyang Solo
Oleh-olehe payung motho
Mak jenthit lolo lobah
Wong mati ora obah
Nek obah medeni bocah
Nek urip sregep ngibadah
Baca Juga: Free Zia Pakai Barang Mewah Palsu, Hyowon CNC Ungkapkan Permintaan Maaf kepada Publik
Terjemahan tembang Sluku-Sluku Bathok dalam Bahasa Indonesia terdengar cukup aneh, karena memang para wali jaman dahulu hanya menjadikan tembang untuk sarana bermain saja.
Ayun-ayun kepala
Kepalanya geleng-geleng
Si Bapak pergi ke Solo
Oleh-olehnya payung mutho, maksudnya payung besar dan tebal
Mak jenthit lo lo lo bergerak
Orang mati tidak bergerak
Kalau bergerak menakut-nakuti anak kecil
Kalau hidup hendaknya mencari uang
Baca Juga: Perempuan Wajib Tahu! Mengapa Membaca Buku Dikatakan Ibadah, Berikut Penjelasan dari Ustadzah Oki
Sementara itu, ada makna yang cukup mendalam terkait lirik dari tembang Sluku-Sluku Bathok ini.
Secara singkat, lagu ini memuat nasehat kepada manusia agar selalu berusaha melaksanakan kewajiban yang telah diberikan Allah.
Seperti memanfaatkan waktu untuk selalu beramal shalih, supaya bisa menjadi bekal ketika kelak telah meninggal. Sebab semua hal yang dilakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Sang Kuasa.
Baca Juga: Tips Cepat Lupakan Mantan, Nomor 5 Ampuh Banget
Itulah lirik lagu Sluku-Sluku Bathok beserta terjemahan dan maknanya. Semoga bermanfaat.***