BERITASOLORAYA.com - Drama Snowdrop merupakan drama yang dibintangi oleh Jisoo BLACKPINK.
Kisah cinta di dalamnya membuat masyarakat tertarik menyaksikan drama Snowdrop.
Diketahui sebelumnya, Snowdrop sempat membuat gempar dengan beberapa pemberitaan mengenai drama tersebut, yang disinyalir berkenaan dengan sejarah.
Baca Juga: Novel Layangan Putus Diangkat Jadi Drama Series, Penulis Bilang: Padahal Gak Gitu
Namun pihak pengadilan telah memutuskan bahwa drama Snowdrop tidak berhubungan dengan sejarah, dan meminta masyarakat untuk menyaksikan episode selanjutnya.
Snowdrop pun sampai kini menjadi tontonan pilihan masyarakat, jauh di balik dugaan yang beredar.
Masyarakat berharap bisa menyaksikan drama Snowdrop sampai akhir.
Baca Juga: Hamil Anak Kelima, Mommy ASF Alami Keguguran: Jadi Dia Nunggu di Surga Dulu
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari tayangan video yang diunggah Kanal YouTube Korea Reomit pada Jum'at, 21 Januari 2022, menampilkan penjelasan kisah drama Snowdrop yang sebenarnya dan jejak kelam otoriter Korea Selatan.
Berikut ini penjelasan perihal mengapa kisah drama Snowdrop menjadi perhatian besar dan sejarah mahasiswa di masa lalu.
Drama Snowdrop dibuat oleh dua orang yang cukup terkenal yaitu producer dan penulis dari sky castle. Drama ini dibuat oleh stasiun TV JTBC.
Baca Juga: 2 Cara Cek Nomor Registrasi Guru atau NRG Sertifikasi Tahun 2022, Ada Perubahan?
Dari drama ini terdapat 3 karakter penting yang menjadi pusat perhatian besar, dan menimbulkan polemik yaitu Soo Ho, Young Cho, Kang Mo.
Kisah yang menceritakan perihal seorang mahasiswa universitas ternama yang bernama Soo Ho, yang terluka diselematkan oleh mahasiswi bernama Young Cho.
Dikarenakan ia mengira Soo Ho sebagai bagian dari mahasiswa yang ikutan demo alias gerakan demokrasi. Padahal sebenarnya Soo Ho merupakan mata-mata atau Spy yang bersenjata dan terlatih.
Baca Juga: Pentagon Comeback 2022, Universe: Teaser Video Klipnya Pecah Banget
Mengetahui kisah dramanya tentu terpikirkan itu hanyalah drama biasa.
Namun polemik terjadi dan menduga hal sebaliknya, di Korea dulu pada tahun 1980-an pernah terjadi masa-masa diktator.
Di mana selamata tahun tersebut satu presiden terus menjadi diktator, sehingga mahasiswa dan mahasiswi yang belajar dan sudah mendapatkan banyak ilmu. Mulai menyadari bahwa ideologi negara Korea ini kurang baik.
Baca Juga: 4 Syarat dan Berkas Pencairan TPG Guru Triwulan 1 Tahun 2022
Lebih lanjut mereka akhirnya memutuskan untuk demo dengan cara yang baik, memprotes dikarenakan ideologi yang mereka dapat dan yang mereka pelajari berbeda.
Saat itu mereka menyadari bahwa negara ini sedang tidak sehat, hingga hal tersebut membuat pemerintah masa itu tidak nyaman. Dikarenakan para mahasiswa dan mahasiwi meminta perubahan.
Pada masa itu di tahun 1980-an pihak keamanan negara, menuduh para mahasiswa dan mahasiwi yang berdemo menganut ideologi komunis dari Korea Utara.
Baca Juga: Tim Australia Waspadai Indonesia Jelang Pertandingan Piala Asia Putri 2022
Hingga akhirnya mereka di siksa oleh Angibu yaitu Departemen perencanaan keamanan.
Dapat dikatakan mahasiswa dan mahasiswa masa itu merupakan pahlawan negara, yang berusaha keras untuk negara, namun malah dikatakan komunis oleh bagian dari pemerintahan dan disiksa.
Karakter yang diperankan oleh Jisoo BLACKPINK yaitu Young Cho juga menimbulkan polemik.
Baca Juga: Kim Mi Kyung Foto Bersama Park Shin Hye, Beri Pesan Menyentuh di Instagram
Terkait hal itu sebenarnya pada kejadian demokrasi, yang dilakukan mahasiswa dan mahasiswi dulu, ada salah satu mahasiswi yang sekarang masih hidup.
Ia masih sakit dan masih hidup di Korea, dan mahasiswi tersebut bernama John Young Cho, dan suaminya juga meninggal akibat disiksa oleh Angibu.
Sehingga dalam hal ini yang ditakutkan oleh warga Korea, adalah kisah ini berbeda dengan apa yang terjadi.
Baca Juga: Fakta Mengejutkan Formasi PPPK 2021 dan Update Kabar PPPK 2022.
Tekait hal itu diketahui bahwa Jisoo sebagai pemeran dalam drama ini, pasti para penggemar BLACKPINK diseluruh dunia akan menonton drama ini.
Dan hal itu membuat masyarakat takut orang luar negeri akan salah image tentang hal tersebut.
Dalam hal ini, pihak JTBC akhirnya membuat pernyataan dengan mengatakan kisah tersebut hanya sinopsis dan banyak yang disalah pahami. Dan tidak seperti yang dikira orang-orang.
Baca Juga: Free Zia Lakukan Penipuan Barang Mewah Palsu, CEO Kim Hyo Jin : Tidak Sengaja
Drama ini masih belum selesai tetapi orang-orang telah berfikir jauh, sehingga terjadilah kesalahpahaman.
Dan pihak JTBC juga sudah mengatakan bahwa drama ini, tidak ada hubungannya dengan gerakan demokrasi tahun 1980-an. ***