BERITASOLORAYA.com - Serial Netflix terbaru, “All of Us Are Dead” mendapatkan banyak cinta dan perhatian dari penjuru dunia.
Serial K-drama zombie “All of Us Are Dead” mengisahkan sekelompok siswa yang bertarung dengan orang-orang terdekat mereka yang telah terinfeksi menjadi zombie yang agresif.
Sekelompok siswa dalam serial “All of Us Are Dead” ini berusaha untuk tetap bertahan hidup dari ancaman zombie yang berbahaya di sekitar mereka.
Baca Juga: Persebaya Kalah Diduga Karena Dirugikan Tes PCR, Hasil Sendiri Berbeda dengan PT LIB
Siswa yang masih bertahan hidup harus menemukan cara untuk tetap terlindungi, karena jika tidak mereka akan menjadi bagian dari zombie yang menyerang orang-orang yang mereka sayangi.
Drama ini dikenal dengan alur cerita yang mengerikan dan brutal, tetapi ternyata inti dari dramanya lebih dari pada itu.
Sepanjang drama tersebut, detail kecil yang ditampilkan juga memiliki makna yang terhubung pada garis besar cerita.
Beberapa orang bahkan membandingkan dengan plot dan sejarah kelam Korea Selatan, kapal feri Sewol yang menewaskan banyak siswa sebagai korbannya.
Jika penonton merasa emosional saat menonton “All of Us Are Dead”, hal tersebut tidaklah mengherankan.
Pasalnya, beberapa momen memang sangat menyentuh dan menyayat hati, bahkan dinilai terlalu besar untuk para pemain dan juga penulisnya.
Baca Juga: Fakta Mengenai Penyakit Autoimun, Waspadai Agar Tidak Kambuh
Dalam sebuah wawancara, sutradara Lee Jae Gyu dan para pemain memberikan TMI (too much information) atau informasi tambahan terkait drama dan pengalaman mereka selama proses syuting.
Selama sesi wawancara, para pemain berbicara mengenai setiap adegan dan satu hal yang memiliki kenangan emosional bagi mereka.
Menjelang awal seri, Choi Nam Ra yang diperankan oleh Cho Yi Hyun memberi Lee Su Hyeok, karakter Park Solomon name tag-nya.
Baca Juga: BLACKPINK Pecahkan Rekor Dunia Lewat Video Klip How You Like That
Meskipun para pemain setuju bahwa adegan tersebut bukan sesuatu hal yang sering, tetapi tetap diperlukan untuk pengembangan alur cerita.
Secara khusus sutradara Lee Jae Gyu mengatakan bahwa adegan tersebut menjadi spoiler untuk episode selanjutnya.
Adegan pemberian name tag oleh para pemain memiliki makna emosional yang harus diwaspadai penonton.
“Ini semacam spoiler, tetapi ada adegan menyedihkan tentang name tag ini,” ujar Lee Jae Gyu sebagaimana dikutip BeritaSoloRaya.com dari Koreaboo pada 8 Februari 2022.
Ini ada adegan setelah Su Hyeok meninggal dan karakter utama Lee Cheong San yang diperankan oleh Yoon Chan Young memberikan Nam Ra kembali name tag lalu berkata, “Jaga itu.”
Menurut para pemain lainnya, semuanya merasa sangat emosional menonton adegan tersebut.
Baca Juga: Fakta Menarik Aktor Cho Yi Hyun, Lawan Main Park Solomon di All Us Of Are Dead
Bahkan sutradara menangis saat merekamnya. Penulisnya pun menangis saat menulis adegan tersebut.
Penulis Chung Sung Il menjelaskan betapa pentingnya adegan tersebut buatnya. Ini menjadi adegan yang sempurna untuk menggambarkan momen kontras antarsiswa.
“Di saat-saat terbaik dan terburuklah hubungan datang untuk bermain. Dengan siapa kita ingin berbagi kesedihan? Itu sebabnya saya fokus pada hubungan mereka. Saya pikir itu adalah elemen penting untuk drama ini,” ujar penulis Chung Sung Il.
Sutradara juga ikut menambahkan bahwa adegan itu penting sebagai pengingat kepada penonton bahwa mereka hanyalah siswa yang menghadapi situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Dalam film zombie, orang berusaha keras untuk bertahan hidup. Bertahan hidup itu penting, tetapi bagaimana Anda hidup jauh lebih penting.
Jadi Anda harus berpikir tentang keberadaan daripada hanya bertahan hidup,” ucap sutradara drama “All of Us Are Dead”.
Adegan tersebut menjadi pesan inti yang jauh lebih dalam dari sekadar siswa yang berubah menjadi zombie.
Tidak dapat disangkal bahwa drama “All of Us Are Dead” masih memiliki adegan lainnya yang mempunyai pesan tersirat yang mendalam. ***