Curhat Kepergian Ibunya yang Tak Tertolong Gegara Rumah Sakit, Tompi: Punya Koneksi Dulu, Baru Bisa

- 16 Mei 2021, 10:36 WIB
Tompi curhat kekecewaannya pada rumah sakit yang menangani ibunya.
Tompi curhat kekecewaannya pada rumah sakit yang menangani ibunya. /Tangkap layar instagram.com/@dr_tompi

Tompi yang merasa khawatir memutuskan terbang menuju Medan untuk menjemput sang ibunda, namun tak berselang lama sang ibunda meninggal dunia.

"Jadi, prosesnya cepat banget. Di Aceh, Lhokseumawe, pemeriksaan PCR cuma bisa dikerjakan dua kali seminggu dalam sebulan, bayangkan. Padahal dalam kondisi Covid seharusnya satgas bekerja 24 jam 7 hari dalam seminggu," kata Tompi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari video yang diunggah di Instagram @dr_Tompi pada Sabtu 15 Mei 2021.

Baca Juga: Elsa Makin Terpojok hingga Tega Salahkan Mama Sarah, Inilah Sinopsis Ikatan Cinta 16 Mei 2021

Menurut Tompi, tenaga kesehatan yang bertugas tidak sigap di tempat menangani pasien.

"Tenaga kesehatan yang bertugas juga tidak standby di tempat, kita harus marah-marah dulu kita harus punya koneksi dulu baru bisa, itu akhirnya waktu ibu saya mau periksa enggak bisa, lab-nya enggak support," ujar Tompi.

Melihat kejadian yang menimpa ibunya, Tompi merasa fasilitas kesehatan yang berada di luar Pulau Jawa belum bisa menangani Covid-19 dengan baik.

Permasalahan tersebut harusnya menjadi sorotan pemerintah, yang saat ini menangani Covid-19.

Baca Juga: Miris Lihat KPK Dilemahkan Lewat TWK, Novel Baswedan: Ironi, Ini Dilakukan oleh Pimpinan

"Poin saya adalah bukan saya ingin menjelek-jelekkan yang bertugas, namun di daerah luar Jakarta bahkan mungkin Pulau Jawa, fasilitas kesehatan kita masih PR besar negara ini, cukup ibu saya yang jadi korban," tutur Tompi.

Tak ingin nasib Indonesia menjadi seperti India, Tompi mengatakan bahwa rumah sakit belum sanggup menangani orang sakit dalam jumlah banyak.

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah