Curhat Kepergian Ibunya yang Tak Tertolong Gegara Rumah Sakit, Tompi: Punya Koneksi Dulu, Baru Bisa

- 16 Mei 2021, 10:36 WIB
Tompi curhat kekecewaannya pada rumah sakit yang menangani ibunya.
Tompi curhat kekecewaannya pada rumah sakit yang menangani ibunya. /Tangkap layar instagram.com/@dr_tompi

PR SOLORAYA - Suasana duka masih menyelimuti keluarga dokter sekaligus musisi kondang Tompi.

Pada 23 April 2021 lalu, Tompi mengabarkan berita duka bahwa sang ibu meninggal dunia karena Covid-19.

Sempat ditutupi, kini Tompi akhirnya membeberkan penanganan sebuah rumah sakit di Lhokseumawe, Aceh, yang sangat lamban pada ibunya.

Baca Juga: Libur Lebaran 2021, Wisata Pantai Garut Ditutup karena Lonjakan Pengunjung

Hingga saat ini, perasaan kecewa bercampur marah masih dirasakan oleh Tompi jika mengingat kejadian yang menimpa ibunya.

Kekecewaan itu pada akhirnya dituangkan Tompi di Instagram pribadinya pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel "Ibunda Meninggal karena Covid-19, Tompi Ungkap Rasa Kecewa pada Faskes: Cukup Ibu Saya yang Jadi Korban" Ibunda Tompi harusnya mendapat perawatan intensif sejak pagi, namun baru dijempur ambulans pada pukul 4 sore.

Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan, Sejumlah Tempat Wisata di Banten Ditutup Sementara

Kondisi ibunda Tompi sangat buruk, saat dijemput ambulans dari rumah sakit.

Tompi yang merasa khawatir memutuskan terbang menuju Medan untuk menjemput sang ibunda, namun tak berselang lama sang ibunda meninggal dunia.

"Jadi, prosesnya cepat banget. Di Aceh, Lhokseumawe, pemeriksaan PCR cuma bisa dikerjakan dua kali seminggu dalam sebulan, bayangkan. Padahal dalam kondisi Covid seharusnya satgas bekerja 24 jam 7 hari dalam seminggu," kata Tompi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari video yang diunggah di Instagram @dr_Tompi pada Sabtu 15 Mei 2021.

Baca Juga: Elsa Makin Terpojok hingga Tega Salahkan Mama Sarah, Inilah Sinopsis Ikatan Cinta 16 Mei 2021

Menurut Tompi, tenaga kesehatan yang bertugas tidak sigap di tempat menangani pasien.

"Tenaga kesehatan yang bertugas juga tidak standby di tempat, kita harus marah-marah dulu kita harus punya koneksi dulu baru bisa, itu akhirnya waktu ibu saya mau periksa enggak bisa, lab-nya enggak support," ujar Tompi.

Melihat kejadian yang menimpa ibunya, Tompi merasa fasilitas kesehatan yang berada di luar Pulau Jawa belum bisa menangani Covid-19 dengan baik.

Permasalahan tersebut harusnya menjadi sorotan pemerintah, yang saat ini menangani Covid-19.

Baca Juga: Miris Lihat KPK Dilemahkan Lewat TWK, Novel Baswedan: Ironi, Ini Dilakukan oleh Pimpinan

"Poin saya adalah bukan saya ingin menjelek-jelekkan yang bertugas, namun di daerah luar Jakarta bahkan mungkin Pulau Jawa, fasilitas kesehatan kita masih PR besar negara ini, cukup ibu saya yang jadi korban," tutur Tompi.

Tak ingin nasib Indonesia menjadi seperti India, Tompi mengatakan bahwa rumah sakit belum sanggup menangani orang sakit dalam jumlah banyak.

"Negara kita tak sanggup kalau orang itu sakit dalam jumlah besar, negara kita tak sanggup. Jangan sampai kejadian di India terulang di sini," ucap Tompi.

Baca Juga: Update Virus Corona Dunia 16 Mei 2021, Total Kasus Covid-19 di India Melonjak Lebih dari 24 Juta Jiwa

Selain itu, Tompi juga menyoroti jumlah tenaga medis di Indonesia yang menangani pasien Covid-19 hingga kendala lainnya yang menyebabkan tenaga medis malas bekerja.

"Jumlah dokter kita sedikit, belum lagi insentif yang tidak turun-turun di beberapa tempat mengakibatkan mereka semakin malas untuk bekerja, fasilitas tidak mumpuni, jumlah terbatas," tutur Tompi.

Tompi pun mengajak masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan, demi menekan persebaran virus corona.*** (Hani Febriani/Pikiran Rakyat)

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah