Peter Illif direkrut untuk menulis skenario. Sebelumnya ia juga pernah menulis skenario untuk film klasik Prayer Of The Rollerboys (1990). Illif hanya dibayar Rp91 juta lebih rupiah untuk ceritanya.
Selain menulis, ia juga bekerja sebagai pelayan. Meski ia tetap dimasukkan ke dalam kredit film, tim produser/sutradara James Cameron dan Kathryn Bigelow melakukan penulisan ulang naskah secara drastis.
Baca Juga: GRATIS, 35 Link Twibbon Hari Olahraga Nasional 2023 Desain Unik dan Terbaru, Yuk Diposting di Medsos
2. Kathryn Bigelow Bukan Sutradara Asli
Pada tahun 1987, Ridley Scott dikontrak untuk menyutradarai. Ia menghabiskan waktu lima bulan untuk menyiapkan produksi film tersebut sebelum akhirnya mundur.
Rick King mengatakan bahwa Scott menghabiskan lebih banyak waktu dalam praproduksi daripada di keseluruhan film.
3. Bigelow Tertarik dengan Hubungan antara Dua Karakter Utama
Bigelow tertarik dengan hubungan kedua pemeran utama dalam naskah Point Break. Ia mengatakan akan menarik jika sebenarnya penjahat dalam film bukanlah benar-benar seorang penjahat melainkan anti-pahlawan.
Baca Juga: Lesti Kejora Banjir Air Mata Bahagia, Terharu Sambut Sesi Perdana Shopee Live
4. Para Pemain Memuji Sutradara
Di lokasi syuting, Bigelow terjun ke dalam aksi. Ia berada di pesawat mengarahkan para aktor atau di papan selancar. Semua aktor di lokasi syuting senang bekerja dengannya. Gary Busey mengatakan bahwa ia sangat detail.