Ikut Menyoroti Konflik Palestina-Israel, China Minta Masyarakat untuk Tetap Kalem

11 Mei 2021, 04:30 WIB
Konflik Israel dan Palestina. /Pixabay/Anna Sulencka

PR SOLORAYA - Konflik antara Palestina dan Israel semakin memanas, dan langsung menyita perhatian masyarakat dunia.

Sejumlah negara mendesak Israel untuk mundur, dan tak lagi menyerang Palestina.

Tak sedikit yang mendesak PBB untuk menangani konflik di kota suci tersebut.

Baca Juga: Didatangi Aurel Hermansyah, Krisdayanti Singgung Soal Kemiripan Wajahnya dengan Sang Putri

Sementara itu, China meminta masyarakat untuk lebih kalem dan tenang dalam menanggapi konflik tersebut.

Melansir laman CGTN pada Senin, 10 Mei 2021, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menyerukan ketenangan di tengah konflik Palestina dan Israel.

Pihak kementerian menyatakan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan, yang telah menyebabkan ratusan warga Palestina dan beberapa petugas polisi Israel terluka.

Baca Juga: Ungkap Kondisi Sapri Sebelum Meninggal Dunia, Sang Adik: Gula Darahnya Tinggi Sampai 1.143

"Kami menyerukan ketenangan dan menahan diri untuk menghindari bentrokan terkait yang dapat mengakibatkan cedera lebih lanjut," ujar Hua.

Hua menyatakan bahwa China bersedia memainkan peran konstruktif dalam dimulainya kembali pembicaraan damai antara Israel dan Palestina sejalan dengan resolusi PBB bersama dengan pihak internasional terkait.

Polisi Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ribuan warga Palestina melakukan kerusuhan dan melemparkan batu serta benda-benda lain dari kompleks Masjid Al-Aqsa ke petugas polisi.

Rekaman video di media lokal Israel menunjukkan polisi menembakkan gas air mata dan granat ke arah pengunjuk rasa.

Baca Juga: Ustaz Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia, Ferdinand Hutahaean: Ini Jadi Peringatan Bahwa Covid-19 Mengerikan

Sedangkan media Palestina melaporkan bahwa pasukan polisi Israel melemparkan granat setruk ke masjid.

Ketegangan antara Israel dan Palestina dipicu oleh rencana pengusiran warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem timur.

Di tengah ketegangan tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membela tindakan polisi terhadap pengunjuk rasa Palestina pada Minggu, 9 Maret 2021 kemarin.

Netanyahu mengatakan pemerintahannya tidak akan membiarkan elemen ekstremis merusak ketenangan di Yerusalem.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: CGTN

Tags

Terkini

Terpopuler