Ekonomi Jepang Jatuh ke Jurang Resesi, Simak Tantangan dan Peluang Pasca-Kontraksi

- 16 Februari 2024, 10:34 WIB
Ilustrasi resesi ekonomi di Jepang
Ilustrasi resesi ekonomi di Jepang /Pixabay/Gam-Ol

BERITASOLORAYA.com - Ekonomi Jepang menghadapi tantangan serius ketika negara tersebut tergelincir ke dalam resesi setelah mengalami kontraksi pada kuartal ketiga dan keempat tahun lalu, menurut data pemerintah Jepang yang dirilis pada Kamis, 15 Februari 2024.

Data tersebut mengungkapkan bahwa ekonomi negara Jepang menyusut pada tingkat tahunan sebesar 0,4 persen pada periode Oktober-Desember karena daya belanja yang lemah.

Produk Domestik Bruto (PDB) riil, yang merupakan nilai total barang dan jasa yang diproduksi di Jepang, juga mengalami penyusutan sebesar 0,1 persen dari kuartal sebelumnya, menurut angka awal yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Ini menunjukkan kontraksi untuk kuartal kedua berturut-turut setelah penurunan sebesar 0,8 persen yang tercatat pada kuartal ketiga 2023.

Baca Juga: Webinar SMB: BOSP Tahap 1 Cair Tercepat, KEREN! Simak Langkah Tepat Penggunaannya

Penyusutan ekonomi ini terutama disebabkan oleh penurunan konsumsi swasta, yang menyumbang lebih dari separuh PDB Jepang.

Selama periode Oktober-Desember, konsumsi swasta mengalami penurunan sebesar 0,2 persen, turun selama tiga kuartal berturut-turut.

Penyusutan ini terjadi karena adanya kenaikan inflasi di tengah penyusutan upah riil yang terus berlanjut. Selain itu, investasi bisnis juga mengalami kontraksi sebesar 0,1 persen.

Baca Juga: SIMAK! Tabel Angsuran KUR Mandiri 2024 Pinjaman Rp100 Juta, Cek Syarat dan Ketentuan Suku Bunga Disini

Halaman:

Editor: Dian R.T.L. Syam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x