16 Anggota Hamas Tewas karena Serangan Israel, PM Benjamin Netanyahu: Ini Baru Permulaan

13 Mei 2021, 07:37 WIB
Konflik antara Israel dan Palestina belum berakhir. Kedua belah pihak saling serang roket, sebanyak 16 anggota Hamas dikabarkan tewas. /Dok. Reuters

PR SOLORAYA - Perang antara Israel dan Palestina masih belum dapat diprediksi kapan akan berakhir.

Pada Rabu, 12 Mei 2021, Israel mengatakan pihaknya menewaskan 16 anggota bersenjata Hamas, termasuk salah satunya sang komandan.

Di hari itu, Israel dan Palestina dalam puncak ketegangan saling serang, yakni militan Palestina atau Hamas yang menghujani roket ke Israel, sedangkan Israel yang meluncurkan serangan udara di Gaza.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Kamis 13 Mei 2021: ANTV, Trans 7, dan TV One

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, setidaknya 65 warga Palestina tewas kemarin sejak penyerangan Israel meningkat pada hari Senin. Sementara itu, enam orang tewas di pihak Israel, kata pejabat medis.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya telah membunuh komandan brigade di kota Gaza itu beserta 15 anggota kelompok lainnya.

Ia menyatakan bahwa penyerangan yang berakhir pada jatuhnya korban itu baru permulaan, seiring ia akan melakukan serangan balasan.

Baca Juga: Bisa Picu Tekanan Darah Tinggi, Hindari Konsumsi 5 Makanan Ini Selama Hari Raya Idul Fitri

"Ini baru permulaan. Kami akan menggempur mereka dengan cara yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Reuters.

Segera setelah pengumuman itu, serangan roket baru dari Hamas ditembakkan ke kota Ashdod, Ashkelon, dan Sderot.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas pun mengonfirmasi kematian sang komandan dan beberapa pemimpin lain serta jihadis.

Baca Juga: Resep Jus Kurma Leci, Minuman Sehat yang Cocok Dihidangkan Selama Hari Raya Idul Fitri

Pemimpin kelompok militannya, Ismail Haniyeh mengungkapkan pihaknya siap melakukan konfrontasi terbuka dengan musuh.

Sebuah sumber di Palestina mengatakan, upaya gencatan senjata untuk dua negara itu yang diupayakan Mesir, Qatar dan PBB tidak kunjung membuat kemajuan.

Israel melancarkan aksi militernya setelah Hamas menembakkan roket sebagai pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di Yerusalem Timur, termasuk di situs suci Masjid Al-Aqsa selama bulan puasa Ramadhan.

Baca Juga: Prihatin Anak-anak Jadi Korban, Zayn Malik: Aku Bersama Rakyat Palestina

Menyaksikan situasi pemandangan yang diliputi kehancuran itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan wakil senior dari negaranya, Hady Amr, akan dikirim untuk berupaya membuahi kesepakatan damai antara Israel dan Palestina.

Sementara itu, Israel berjanji untuk terus melakukan serangan pada Hamas.

Juru bicara militer, Brigadir Jenderal Hidai Zilberman mengatakan penyerangan tidak akan berhenti dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Rayakan Kemenangan, Jokowi Beserta Istri Ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H

"Sebuah 'gencatan senjata' bukan bagian dari jargon di bibir kami, pasti tidak dalam satu atau dua hari mendatang," katanya dalam salah satu pernyataan publik.

Pertempuran beberapa hari ini adalah yang terberat antara Israel dan Hamas sejak perang keduanya di tahun 2014, di daerah kantong yang dikuasai Hamas.

Sampai sekarang, kekhawatiran pun masih mencuat jika sewaktu-waktu situasinya benar-benar lepas kendali.

Baca Juga: Kenang Pengalaman Mencekam di Palestina, Via Vallen: Mau ke Al-Aqsa Ngeri karena Lewati Tentara Israel

Sebelumnya, di Gaza, dua gedung hunian bertingkat dan satu menara outlet media perumahan, termasuk salah satunya milik Hamas, runtuh setelah Israel memperingatkan penghuninya untuk mengungsi sebelum penyerangan.

Sementara itu, bangunan-bangunan lain pun rusak berat karena serangan udara yang diluncurkan Israel.

Militer Israel mengatakan serangannya menargetkan lokasi peluncuran roket, kantor Hamas, dan rumah para pemimpin Hamas.

Baca Juga: Australia Akan Turun Tangan Bantu Taiwan Cegah Serangan dari Beijing di Laut China Selatan

Kementerian Kesehatan Gaza menerangkan 24 orang tewas dalam serangan udara Israel di Gaza pada Rabu kemarin.

Saksi dan petugas kesehatan di Gaza pun mengatakan salah satu serangan udara Israel telah menewaskan tiga orang, termasuk seorang wanita di dalam mobil.

Di sisi lain, banyak orang Israel menghabiskan malam tanpa tidur ketika gelombang roket beruntun menghantam jantung kota mereka.

Baca Juga: Acara Talkshow Fenomenal, ‘The Ellen DeGeneres Show’ akan Berhenti Tayang Tahun Depan Karena Hal Ini

Di sepanjang perbatasan Gaza, menurut keterangan militer, seorang tentara Israel terbunuh oleh rudal anti-tank.

Sedangkan ada dua orang lagi tewas karena hantaman roket di Lod, sebuah kota yang ditinggali warga campuran Arab-Yahudi dekat Tel Aviv, Israel.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler