Selain Bahas Gencatan Senjata Israel dan Palestina, Presiden Mesir Minta AS Bantu Atasi Konflik Bendungan GERD

25 Mei 2021, 12:56 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. /Reuters/Jonathan Ernst/

PR SOLORAYA - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden AS Joe Biden telah melakukan pertemuan dalam membahas dua permasalahan yang saat ini terjadi.

Juru bicara kepresidenan Mesir mengatakan pembahasan tersebut terjadi pada Senin kemarin, sebagaimana dikutip dari The Arab News pada Selasa, 25 Mei 2021.

Dalam pembahasan tersebut, kedua presiden telah membahas gencatan senjata Gaza yang ditengahi Kairo serta sengketa mega-bendungan yang sedang berlangsung dengan Ethiopia.

Baca Juga: Inilah Kekuatan dari The Eternals, Kelompok Pahlawan Abadi yang Datang ke Bumi

Untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari seminggu, kedua presiden membahas upaya internasional untuk membangun kembali Gaza serta pemberian bantuan kemanusiaan di sana.

Pekan lalu, Sisi menjanjikan Rp7,1 triluin untuk membantu upaya rekonstruksi di Gaza, yang dihantam oleh serangan Israel selama 11 hari.

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku Jumat lalu secara diplomatis diprakarsai oleh Mesir.

Baca Juga: Tua-tua Keladi, Ronaldo dan Messi Jadi Pemain Tertajam di Liga Italia dan Liga Spanyol

Pemerintah Mesir telah mengirim dua delegasi ke Tel Aviv dan Wilayah Palestina untuk mengawasi implementasi gencatan senjata.

Biden juga menyatakan kesediaan pemerintahannya untuk mengembalikan situasi di Wilayah Palestina menjadi normal.

Dia mengatakan pemerintahannya akan bekerja dengan mitra internasional dalam mendukung Pemerintah Palestina dan upaya rekonstruksi.

Baca Juga: Tanggal Comeback Bareng dengan BTS, Penyanyi Sung Si Kyung Ungkap Distributor Rekamannya Sempat Panik

Seruan itu datang ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bersiap untuk pergi ke Timur Tengah untuk melakukan perjalanan dinas regional, termasuk singgah di Kairo.

Selain itu, kedua pemimpin juga berbicara tentang keamanan air Mesir, karena Mesir masih terperosok dalam kebuntuan selama satu dekade dengan Ethiopia terkait proyek bendungan raksasa.

Pembangunan Bendungan Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) di Ethiopia di Sungai Nil Biru telah memicu kekhawatiran di negara-negara hilir Mesir dan Sudan, yang mengkhawatirkan pasokan air penting mereka sendiri.

Baca Juga: Dikabarkan Kencan dengan Lee Seung Gi, Ini 7 Drama Korea yang Pernah Dibintangi Lee Da In

Kairo, bersama dengan Khartoum, telah mendorong kesepakatan yang mengikat tentang pengisian waduk besar di belakang bendungan.

Tetapi Ethiopia mengatakan akan melanjutkan tahap kedua pengisian pada Juli dan Agustus, bahkan jika tidak ada kesepakatan yang dicapai.

Biden mengatakan kepada Sisi bahwa Washington sangat memahami pentingnya masalah ini bagi rakyat Mesir.

Baca Juga: Kompensasi Pembangunan Waduk, Ridwan Kamil Janji Dongkrak Ekonomi Sektor Wisata Jatigede

Mereka juga menyinggung masalah hak asasi manusia yang selama ini menjadi sentral dalam kebijakan luar negerinya oleh pemerintahan Biden.

Sisi terus menghadapi kritik keras atas catatan hak asasi manusianya setelah penggulingan Presiden Islamis Mohamed Morsi pada 2013.

Jenderal Mesir yang menjadi presiden telah mengawasi tindakan keras yang sedang berlangsung di mana ribuan pembangkang telah dipenjara termasuk jurnalis, pengacara, akademisi, dan aktivis.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: The New Arab

Tags

Terkini

Terpopuler