Akibat Invansi ke Ukraina, Eropa dan Kanada Bergerak untuk Menutup Jalur Penerbangan untuk Pesawat Rusia

28 Februari 2022, 09:14 WIB
Akibat Invansi ke Ukraina, Eropa dan Kanada Bergerak untuk Menutup Jalur Penerbangan untuk Pesawat Rusia /Reuters

BERITASOLORAYA.com - Negara-negara Eropa dan Kanada bergerak menutup wilayah udara mereka untuk pesawat Rusia pada hari Minggu, 28 Februari 2022.

Hal ini bertujuan untuk menekan Presiden Vladimir Putin untuk mengakhiri invasinya ke Ukraina, serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Kepala kebijakan luar negeri Josep Borrell juga mengatakan bahwa Uni Eropa telah memutuskan untuk menutup wilayah udaranya untuk lalu lintas Rusia.

Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina Menuai Protes di Berbagai Negara Hingga Saat Ini. Gelombang Unjuk Rasa Belum Berhenti

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari Reuters, Amerika Serikat juga sedang mempertimbangkan tindakan serupa, tetapi belum membuat keputusan akhir.

Menurut pejabat AS. Pemerintah AS mengatakan warga harus mempertimbangkan untuk segera meninggalkan Rusia dengan penerbangan komersial.

Hal ini dikarenakan semakin banyak maskapai yang membatalkan penerbangan karena negara-negara menutup wilayah udara mereka ke Rusia.

Baca Juga: Disebut Canggung dan Berlebihan, Akting Kim Sohyun dan Kim Tae Ri, Drama Twenty Five Twenty One Curi Perhatian

Jerman, Spanyol dan Prancis juga bergabung dengan Inggris, negara-negara Nordik dan Baltik dalam mendeklarasikan larangan Rusia menggunakan wilayah udara mereka.

Kubu Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, juga meluncurkan sanksi keuangan baru terhadap Rusia.

Rusia sekarang secara luas diperkirakan akan membalas lebih lanjut terhadap blokade udara dan sanksi lainnya.

Baca Juga: Bahagia! Kim Hyun Joong Umumkan akan Menikah dengan Kekasihnya, non-Selebriti

Rusia sendiri telah menanggapi larangan wilayah udara Eropa paling awal dengan dekritnya sendiri yang melarang maskapai penerbangan dari Inggris, Bulgaria dan Polandia.

Tanpa akses ke saluran udara Rusia, para ahli mengatakan operator harus mengalihkan penerbangan ke selatan sambil juga menghindari daerah ketegangan di Timur Tengah.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler