China-Taiwan Kembali Memanas Setelah Kedatangan Nancy Pelosi, Bagaimana Nasib WNI di Sana?

4 Agustus 2022, 19:07 WIB
Demikian informasi mengenai kondisi terkini WNI di Taiwan ketika hubungan Taiwan dan China memanas /Screenshot Al Jazeera

 

BERITASOLORAYA.com – Hubungan antara China dan Taiwan kembali memanas setelah kedatangan ketua DPR AS Nancy Pelosi pada Selasa malam, 2 Agustus 2022.

Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan tersebut membuat China marah dengan mengatakan bahwa AS telah mengganggu stabilitas.

Saat ini, sebanyak 21 pesawat tempur China ikut dalam pelatihan di wilayah Taiwan.

Pesawat tempur China di Taiwan tersebut termasuk diantaranya adalah 10 J-16 dan KJ-500.

Baca Juga: 6 Ciri Kuku yang Sehat Ini Perlu Anda Ketahui, Amati dan Perhatikan!

Pesawat 10 J-16 merupakan sebuah jet tempur canggih milik China, sedangkan KJ-500 adalah sebuah pesawat yang digunakan untuk peringatan dini dan kontrol.

Kedatangan Nancy Pelosi di Taiwan disambut oleh masyarakat dengan berbagai respon.

Sebagian masyarakat menyambutnya dengan gembira dan yang lain mengatakan bahwa kedatangannya tersebut akan menjadi ancaman perang bagi Taiwan dan China.

Budi Santoso selaku KDEI di Taipei mengatakan bahwa memanasnya hubungan antara China dan Taiwan tersebut tidak memberi dampak yang signifikan terhadap para WNI di Taiwan.

Baca Juga: Puisi Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini Karya Taufik Ismail, Pengingat Kemerdekaan Indonesia

Mereka tetap melakukan aktivitas sehari-harinya tanpa ada gangguan.

Menurut beberapa WNI, hubungan China dan Taiwan yang seringkali memanas sudah menjadi hal biasa.

Dilansir melalui Pikiran Rakyat, menurut Budi Santoso, hubungan China dan Taiwan yang memanas karena AS tidak memengaruhi Indonesia.

Ekspor Indonesia ke Taiwan setiap tahunnya selalu meningkat.

Pada tahun 1895 hingga 1945, Jepang menguasai Taiwan.

Jepang kemudian menyerah pada Sekutu di Perang Dunia II.

Baca Juga: Lirik Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet Versi Sholawat, Viral Dinyanyikan oleh Gus Azmi, Cek Disini Lengkap

Penyerahan diri Jepang tersebut membuat China mengambil alih kekuasaannya di Taiwan.

Selanjutnya di tahun 1949, Republik Rakyat China atau RRC dibentuk di bawah Jenderal Mao.

Pembentukan tersebut dilakukan setelah perang saudara dengan Partai Nasionalis.

Partai Nasionalis yang kalah melawan Partai Komunis melarikan diri ke Taiwan dan mereka kemudian memerintah.

Taiwan mengatakan bahwa kemerdekaannya adalah sejak tahun 1949.

Baca Juga: Tips Menghentikan Kebiasaan Menggigit Kuku untuk Anda, Sudah Coba Semua?

Saat ini, Partai Komunis berharap suatu hari nanti Taiwan dapat menjadi salah satu provinsi bagian dari China.

Menurut penelitian dari Universitas Nasional Chengchi, di Taipei, orang yang tinggal di Taiwan menganggap diri mereka sebagai orang Taiwan dan bukan orang China, jumlahnya telah meningkat.

Sebelumnya pada tahun 1992 orang yang menganggap diri mereka sebagai orang Taiwan jumlahnya kurang dari dua puluh persen.

Kemudian pada tahun 2021, angka tersebut meningkat menjadi lebih dari enam puluh persen dan sekitar 30 persen diantaranya mengatakan bahwa mereka seperti orang China dan Taiwan.

Baca Juga: Drama Big Mouth Jadi Perbincangan, Yoona SNSD Keciduk Setia Tunggu Lee Jong Suk Selesai Syuting

Taiwan yang merupakan sebuah pulau di lepas pantai China sejauh 100 mil tersebut mempunyai penduduk sekitar 24 juta jiwa.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: Pikiran Rakyat Zona Priangan

Tags

Terkini

Terpopuler