Menlu China: Amerika Serikat Penyebab Instabilitas di Laut China Selatan

- 8 Maret 2021, 20:19 WIB
Menteri Luar Negeri China Wang Yi
Menteri Luar Negeri China Wang Yi /Reuters/Pool/REUTERS

Amerika Serikat, Inggris, dan Australia berlayar di Laut China Selatan seakan menentang klaim Tiongkok, yang memang bersingungan langsung dengan Malaysia, Vietnam, Brunei Darussalam, Filipina, dan Taiwan.

Perairan Laut China Selatan memang diperebutkan, apalagi kawasan tersebut menyimpan sumber daya alam yang potensial.

Perlu diketahui, klaim China menggunakan nine dash line di Laut China Selatan sudah ditentang oleh negara-negara ASEAN. Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Amerika Serikat, Jepang, Prancis, Jerman, dan Inggris telah memprotes klaim China tersebut ke PBB.

Baca Juga: Ada Tambahan 4 Kasus Positif Virus Corona B117, Menkes Budi Gunadi: Kita Sedang Amati Kontak Erat

Baca Juga: Atta Halilintar Beberkan Akan Lamar Aurel Hermansyah Secara Resmi dalam Waktu Dekat

Baca Juga: Siap Tingkatkan Mutu Jurnalisme, Pikiran Rakyat Media Network Susun Modul Uji Kompetensi Wartawan

Terkait perseturuan Tiongkok dengan negara-negara ASEAN, Wang Yi mendorong negosiasi lebih lanjut untuk menetapkan kode etik di Laut China Selatan. Namun pandemi Covid-19 yang berlangsung, membuat setiap negara mengubah prioritas politik luar negerinya.

Sejalan dengan pendapat Dr Collin Koh, peneliti S. Rajratnam School of International Studies (RSIS) mengatakan, pertemuan antara negara-negara ASEAN dan China, tidak akan terwujud sebelum masing-masing negara menyelesaikan persoalan pandeminya.

Disinyalir, Amerika Serikat di bawah Pemerintahan Joe Biden tetap akan bersikap keras terhadap China. Sanksi-sanksi politik yang dilakukan Trump, beberapa diantaranya tidak akan tetap dilanjutkan.

Guna berhadapan dengan Tiongkok, selain Laut China Selatan. Amerika Serikat juga memanfaatkan gejolak yang terjadi di Taiwan.

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah