Diklaim Kirim Pasokan Beras ke Militer Myanmar, Pemerintah Thailand Buka Suara

- 21 Maret 2021, 16:58 WIB
Ilustrasi. Pemerintah Thailand dituding memasok beras ke Myanmar selama kudeta berlangsung.
Ilustrasi. Pemerintah Thailand dituding memasok beras ke Myanmar selama kudeta berlangsung. /Reuters/STRINGER/REUTERS

PR SOLORAYA – Di tengah krisis yang tengah berlangsung antara militer dan sipil, isu Thailand memasok beras ke unit-unit angkatan bersenjata di Myanmar kian mencuat.

Namun, hal tersebut kemudian dibantah oleh tentara Thailand. Mereka mengklarifikasi makanan yang dikirim ke perbatasan adalah bagian dari perdagangan biasa.

Hingga hari ini, militer atau junta Myanmar mendapat kecaman keras dari dunia internasional. Kudeta 1 Februari 2021 silam telah mengorbankan protes warga sipil Myanmar, yang sudah menewaskan hampir 250 orang.

Kecaman juga datang dari negara-negara Asia Tenggara, salah satunya Indonesia. Presiden Joko Widodo mendesak ASEAN mengadakan KTT segera terkhusus membahas kondisi terbaru di Myanmar.

Baca Juga: Hasil Seleksi SNMPT 2021 Diumumkan Besok, Catat Cara Mudah Mengakses LTMPT

Baca Juga: Isu Dekat dengan MYD Tengah Merebak, Jessica Iskandar Tiba-tiba Akui Persiapan Pernikahan Sudah 95 Persen

Pada kesempatan yang terpisah, Thailand juga telah menyuarakan keprihatinan atas pertumpahan darah tersebut. Namun, warga sipil Myanmar mencurigai Thailand justru mendukung administrasi junta di negaranya.

Isu bantuan Thailand ke militer Myanmar juga mendapat kecaman dari para pendukung pemerintah terguling yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi. Peraih Nobel perdamaian itu telah ditahan di Myanmar sejak kudeta.

Dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Reuters, media di Thailand telah melaporkan 700 karung beras masuk ke unit-unit tentara di perbatasan timur Myanmar.

Beberapa sumber juga mengatakan, jika pasokan beras yang masuk ke Myanmar tersebut berdarsarkan perintah dari pemerintah Thailand.

“Tentara Thailand tidak memasok tentara Myanmar dan tidak ada kontak dari tentara Myanmar yang meminta bantuan atau meminta bantuan dari kami karena mereka memiliki kehormatan sendiri,” kata Mayor Jenderal Amnat Srimak, komandan Pasukan Naresuan sebagaimana dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Tentara Filipina Selamatkan 4 Sandera Asal Indonesia Pasca Membunuh Pimpinan Abu Sayyaf

Baca Juga: PSIS Semarang Tanding Lawan Barito Putera Petang Ini, Catat Link Live Streaming Indosiar

Baca Juga: Ungkap Perasaan ke Aurel Hermansyah, Ashanty: Cinta Sejati Tak Selalu karena Hubungan Darah

Amnat Srimak mengatakan jika ada pasokan beras yang melintas ke Myanmar, maka dianggapnya sebagai perdagangan reguler antar dua negara.

Hingga saat ini, baik pemerintah Thailand maupun militer Myanmar, belum memberikan konfirmasi terkait 700 pasokan beras yang masuk dari Thailand ke Myanmar tersebut.

Foto-foto yang tampak seperti kantong beras yang dimuat ke dalam truk di perbatasan ditunjukkan oleh media-media di Thailand. Foto tersebut juga menangkap aktivitas pria berseragam menyeberang ke Thailand sambil memeriksa suhu.

Pergerakan antara Thailand dan Myanmar sangat dibatasi sejak merebaknya pandemi virus Covid-19. Perdagangan antar negara juga dilakukan secara terbatas.

Namun, menurut media di Thailand, jalur penyeberangan tempat 700 karung beras dipasok, sebetulnya bukan jalur yang memang biasa digunakan untuk perdagangan antar kedua negara.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah