Makin Membabi Buta, Militer Myanmar Sudah Siap Siaga di Pos Terdepan Negara untuk Antisipasi Serangan Luar

- 22 Maret 2021, 13:55 WIB
Ilustrasi. Jenderal Min Aung Hlaing memerintahkan angkatan militernya untuk berjaga di pos terdepan negara, berjaga-jaga jika ada serangan eksternal.
Ilustrasi. Jenderal Min Aung Hlaing memerintahkan angkatan militernya untuk berjaga di pos terdepan negara, berjaga-jaga jika ada serangan eksternal. /Reuters/


PR SOLORAYA - Kudeta yang dilakukan militer Myanmar masih berlangsung. Para demonstran masih gencar melakukan perlawanan atas tindak sewenang-wenang militer.

Terhitung sejak tanggal 1 Februari 2021 militer Myanmar mengambil alih pemerintahan karena mereka mencurigai adanya kecurangan pada pemilihan umum yang dilaksanakan tahun lalu.

Hingga Minggu, 21 Maret 2021 seluruh demonstran melakukan protes menggunakan cahaya lilin karena adanya pemutusan aliran listrik di beberapa lokasi.

Para demonstran yang melakukan aksi perlawanan menggunakan cahaya lilin tersebar di daerah Yangon, negara bagian Kachin utara, Kota Kawthaung bagian selatan.

Baca Juga: Kisah Perjalanan Bermusik Pamungkas, Bercita-cita Jadi Pemain Bola hingga Jadi Musisi Terkenal

Baca Juga: Sempat Bikin Keluarganya Trauma, Fadil Jaidi Rela Belajar Membuat Burger Secara Daring dengan Chef Juna

Akibat dari kudeta ini, banyak negara barat yang mengecam tindak sewenang-wenang militer Myanmar.

Banyak kritik dan desakan agar kudeta segera dihentikan.

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mendesak dan mengecam kudeta tersebut.

Baca Juga: Kementerian PANRB Lebih Ketat, Seleksi CPNS 2021 Menggunakan Sistem CAT untuk Menghindari Kecurangan

Baca Juga: Digelar Sangat Megah, Simak 6 Prosesi Pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar yang Jadi Viral

Baca Juga: Tidak Menerima Produk Israel, Dubes Zuhair Al-Shun: Siapapun Yang Melawan Palestina Adalah Pecundang

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo juga meminta agar kekerasan segera dihentikan. Ia juga meminta agar dilakukan pertemuan negara regional Asia Tenggara untuk membahas hal ini.

Banyaknya kecaman dari berbagai negara tidak lantas membuat militer Myanmar menghentikan kudeta.

Bahkan pemimpin kudeta militer, Jenderal Min Aung Hlaing mengunjungi pulau-pulau Coco, salah satu pos terdepan yang strategis di Myanmar.

Ia berpesan pada anggota angkatan bersenjata untuk siap siaga apabila ada serangan eksternal yang bisa membahayakan Myanmar.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah