PR SOLORAYA - Hingga Minggu dini hari, 16 Mei 2021, Israel terus menggempur Gaza hingga telah menghancurkan gedung yang menampung media berita internasional pada Sabtu kemarin.
Militer Israel mengatakan gedung itu adalah target militer yang sah karena diduga berisi aset militer Hamas.
Sebelum penghancuran dengan serangan udara, militer Israel telah memberikan peringatan kepada warga sipil untuk keluar dari gedung.
Baca Juga: Hancurkan Gedung Media Berita Internasional di Gaza, PM Israel: Kami Pastikan Keamanan Warga Sipil
Serangan tersebut dikecam oleh Al Jazeera dan media berita internasional (AP) di Gaza. Mereka meminta Israel untuk menunjukkan bukti akan adanya keterkaitan Hamas dengan gedung itu.
"Biro AP telah berada di gedung ini selama 15 tahun. Kami tidak melihat tanda-tanda Hamas berada di dalam gedung atau aktif di gedung itu," kata wakil dari pihak organisasi media di Gaza, dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Reuters.
"Kami tidak akan pernah secara sadar membahayakan para jurnalis," sambungnya.
Serangan tak juga mereda memasuki hari ketujuh, pihak Palestina mengatakan setidaknya 145 warganya termasuk 41 anak-anak tewas sejak konflik dimulai Senin ketika Hamas menembakkan roket ke wilayah Israel.
Pihak Israel melaporkan di wilayahnya telah ada 10 orang tewas, termasuk dua anak.
Pada Sabtu kemarin, bangunan 12 lantai di Kota Gaza telah dihancurkan oleh serangan udara Israel, termasuk di dalamnya merupakan tempat operasi media berita AS dan Al Jazeera yang berbasis di Qatar.
Amerika Serikat telah meminta Israel untuk memastikan keselamatan serta keamanan jurnalis dan media independen.
Baca Juga: Dianggap Jadi Lokasi Penyimpanan Senjata Milik Hamas, Gedung Berita di Gaza Jadi Target Rudal Israel
Presiden AS Joe Biden pun telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam upaya untuk memulihkan keadaan dan mengakhiri konflik.
Namun, hingga saat ini, baik Israel dan Hamas bersikeras akan melanjutkan serangan selama belum tercapai syarat dan kesepakatan damai.
Pada hari Minggu 16 Mei 2021, Dewan Keamanan PBB berencana mengadakan pertemuan untuk membahas konflik tak berujung antara Israel dan Palestina yang bahkan memburuk dalam beberapa tahun ini.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa serangan udara dan artileri Israel hingga kini telah membunuh puluhan militan Hamas dan menghancurkan situs-situs yang diduga markas kelompok militan itu, termasuk area peluncur rudal dan jaringan terowongan.***