PR SOLORAYA – Baru-baru ini masyarakat Selandia Baru dihebohkan dengan rencana pembuatan dokumentasi tentang serangan sebuah masjid yang menewaskan 51 orang pada tahun 2019 lalu.
Rencananya Film berjudul “They Are Us” akan mengambil setting beberapa hari setelah serangan tersebut dilakukan.
Dikutip dari LBC News bahwa banyak orang di Selandia Baru yang merasa khawatir tentang rencana pembuatan film tersebut.
Aya Al-Umari, yang kakaknya tewas dalam serangan tersebut, menulis di Twitter pribadinya “Ya nah,” sebuah ungkapan Selandia Baru yang berarti “Tidak”.
Baca Juga: Anting LIDA 2021 Akhirnya Bertemu dengan Nadhaskara di Babak 12 Besar
Abdigani Ali, juru bicara Asosiasi Muslim Canterbury, mengatakan bahwa pembuatan film boleh dibuat asal sesuai, otentik dan tidak menyinggung keluarga korban.
Sebelumnya, film ini telah ditulis dan akan disutradarai oleh Andrew Niccol seorang produser terkenal di Selandia Baru.
Ia mengatakan pada awak media bahwa filmnya bukan tentang serangan itu melainkan tanggapan terhadap serangan itu.
“Film bercerita bagaimana tindakan kebencian yang belum pernah terjadi sebelumnya diatasi dengan curahan cinta dan dukungan,” kata Niccol kepada Deadline.