Network
PR SOLORAYA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa orang yang paling rentan terhadap Covid-19, seperti orang tua, perlu mendapatkan booster vaksin tahunan agar terlindungi dari varian-varian virus corona.
Perkiraan tersebut termasuk dalam laporan internal, yang akan dibahas pada Kamis pekan depan di pertemuan dewan Gavi, aliansi vaksin yang memimpin program vaksin Covid-19 WHO, COVAX.
Namun sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Reuters pada Jumat, 25 Juni 2021, prakiraan dapat berubah dan akan dipasangkan dengan dua skenario lain yang lebih kecil kemungkinannya.
Pembuat vaksin Moderna Inc dan Pfizer Inc dengan mitra Jermannya BioNTech, telah vokal dalam pandangan mereka bahwa dunia akan segera membutuhkan suntikan booster untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang tinggi, tetapi bukti untuk ini masih belum jelas.
Baca Juga: Ayu Ting Ting Kerap Dibandingkan dengan Nagita Slavina, Denny Darko Sindir Netizen: Rugi Kalian
Dokumen tersebut menunjukkan bahwa WHO menganggap booster tahunan untuk individu berisiko tinggi sebagai skenario dasar 'indikatif', dan booster setiap dua tahun untuk populasi umum.
Namun hal itu tidak mengatakan bagaimana kesimpulan ini dicapai, tetapi menunjukkan bahwa di bawah skenario dasar varian baru akan terus muncul dan vaksin akan diperbarui secara berkala untuk memenuhi ancaman ini.
Sementara itu, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menolak mengomentari isi dokumen internal tersebut.
Seorang juru bicara Gavi mengatakan COVAX berencana untuk mempertimbangkan berbagai skenario.
