"Berdasarkan informasi awal kami, kami tidak memiliki korban," tambahnya.
Pada tahun lalu, istana kepresidenan juga telah diserang ketika ratusan orang berkumpul untuk menyaksikan upacara pelantikan Ghani, mendorong beberapa orang untuk melarikan diri.
Baca Juga: Unggah Foto bareng Ariel Tatum, Gading Marten: Emang Sweet Aja, Boleh Kan
Kelompok jihadis Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tanpa ada laporan korban jiwa.
Sementara itu, serangan hari ini bertepatan dengan serangan Taliban di seluruh negeri ketika pasukan asing mengakhiri penarikan pasukan asing yang dijadwalkan akan selesai pada 31 Agustus mendatang.
Itu juga terjadi sehari setelah lebih dari selusin misi diplomatik di Kabul menyerukan "pengakhiran mendesak" untuk serangan militer kejam pemberontak, dengan mengatakan hal itu bertentangan dengan klaim bahwa mereka ingin mengamankan kesepakatan politik untuk mengakhiri konflik.
Baca Juga: Masa Depannya di Barcelona Dipertanyakan, Griezmann Pulang ke Atletico Madrid?
Pernyataan tersebut mengikuti putaran lain dari pembicaraan tidak meyakinkan di Doha selama akhir pekan antara pemerintah Afghanistan dan Taliban yang diharapkan banyak orang akan memulai proses perdamaian yang cacat.
"Serangan Taliban bertentangan langsung dengan klaim mereka untuk mendukung penyelesaian yang dirundingkan," bunyi pernyataan itu.
"Ini telah mengakibatkan hilangnya nyawa warga Afghanistan yang tidak bersalah, termasuk melalui pembunuhan yang ditargetkan terus menerus, pemindahan penduduk sipil, penjarahan dan pembakaran gedung, penghancuran infrastruktur vital, dan kerusakan jaringan komunikasi," lanjutnya.