BERITASOLORAYA.com - Konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas sejak Presiden Rusia, Putin mengumumkan operasi militer di negara Ukraina, pada Kamis, 24 Februari 2022 lalu.
Dari operasi militer Rusia ke Ukraina, diketahui telah memakan banyak korban dari pihak keduanya.
Seperti yang terjadi pada Jumat, 4 Maret 2022 lalu, dua pejabat Rusia dikabarkan tewas tertembak oleh penembak jitu.
Dari memanasnya perang antara Rusia dan Ukraina, sudah ada negosiasi dari pihak Rusia untuk memberhentikan serangan ke Ukraina.
Baca Juga: BLACKPINK Jadi Grup Kpop dengan Masa 'Hibernasi' Paling Lama, Fans Sudah Pasrah
Seperti diketahui Rusia telah memberi tahu Ukraina bahwa operasi militer siap dihentikan jika Kyiv, Ibu Kota Ukraina dapat memenuhi persyaratan yang diberikan oleh Presiden Putin.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Dmitry Peskov, Sekretaris Pers Kremlin yang mengatakan bahwa operasi militer dapat dihentikan, jika syarat-syaratnya dipenuhi.
“Itu adalah pernyataan Rusia yang paling eksplisit sejauh ini dari istilah yang ingin memaksakan di Ukraina untuk menghentikan apa yang disebut ‘operasi militer’,” katanya.