Network
BERITASOLORAYA.com - Riza Noer Arfani, seorang ahli perdagangan ekonomi dunia dan politik internasional dari Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan pernyataan terkait dengan posisi Indonesia yang berpotensi menjadi juru runding konflik Rusia Ukraina.
Indonesia dianggap memiliki peran strategis untuk menjad juru runding konflik Rusia Ukraina karena tahun ini, Indonesia merupakan ketua G20.
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari artikel Pikiran Rakyat berjudul Jadi Ketua G20, Indonesia Dinilai Berpeluang Jadi Juru Runding Konflik Rusia dan Ukraina, lebih lanjut Riza Noer Arfani mengatakan bahwa momen ini adalah kesempatan untuk menunjukkan prinsip politik luar negeri yang dianut oleh Indonesia.
Baca Juga: Joe Biden Ungkapkan Syarat yang Harus Dipenuhi Indonesia Jika Ingin Mengundang Rusia di KTT G20
"Ini sekaligus saatnya menunjukkan secara nyata prinsip bebas aktif kita," katanya pada Kamis, 24 Maret 2022.
Apalagi, kata dia, dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Indonesia berkomitmen menjaga perdamaian dan ketertiban dunia.
Dia lantas menilai bahwa pernyataan Presiden Jokowi yang meminta konflik segera dihentikan memerlukan sikap keberlanjutan, yakni dengan mempertemukan negara-negara yang berkonflik dalam meja perundingan.
Baca Juga: Vladimir Putn Konfirmasi Hadir KTT G20 Bali. China Pasang Badan Tak Ingin Rusia Diusir
Arfani menuturkan bahwa sebagai Ketua G20 periode ini, Indonesia bisa saja mengajak Turki, China, Rusia duduk bersama membahas progress kebaikan ekonomi apabila konflik berlarut-larut.
