Network
BERITASOLORAYA.com - Korban Perang Israel vs Hamas terus melonjak hingga lebih dari 9000 jiwa. Setidaknya, sebanyak 8.005 warga Palestina telah tewas sejak 7 Oktober lalu akibat serangan Israel di Gaza. Di sisi lain, 1.400 orang telah tewas akibat serangan Hamas di Israel.
Dilansir BeritaSoLoRaya.com dari berbagai sumber pada 30 Oktober 2023, hari ini Israel telah memfokuskan serangan di wilayah Gaza Utara. Korban Perang Israel vs Hamas di daerah Al-Saftawi Gaza Utara sedikitnya sudah menewaskan 16 orang.
Serangan Israel dikabarkan juga akan menyasar ke area di dekat Rumah Sakit Al-Quds. Mereka mengancam agar pasien segera dievakuasi dari tempat tersebut. Korban Perang Israel vs Hamas pun diprediksi akan terus bertambah.
3.257 Anak di Gaza Dilaporkan Telah Tewas
Menurut data yang telah dikumpulkan Save The Children International, sebanyak 3.257 anak di Gaza telah tewas akibat Perang Israel- Hamas sejak tiga minggu lalu.
Sebanyak 3.195 anak terbunuh di Gaza, 33 di West Bank, dan 29 anak di Israel. Data tersebut diambil dari kementerian kesehatan Gaza dan Israel masing-masing.
Baca Juga: MAKIN SERU! Rating My Dearest Season 2 Capai Angka Baru. Drakor Baru Castaway Diva Mulai Mengejar?
Save The Children juga mengungkapkan bahwa jumlah tersebut, bahkan lebih banyak ketimbang total anak yang terbunuh dalam konflik dunia setiap tahunnya, sejak 2019.
Jumlah korban Perang Israel vs Hamas pun kemungkinan akan terus bertambah, karena sekitar 1000 anak-anak masih dilaporkan hilang. Anak-anak yang hilang tersebut diperkirakan tertimbun oleh puing-puing bangunan yang hancur akibat pemboman Israel.
Apalagi, Israel masih terus melakukan serangan intensif di jalur Gaza, dan kini sedang masuk dalam serangan yang mereka sebut “tahap kedua”. Jumlah korban Perang Israel-Hamas dikhawatirkan akan semakin mengerikan.
Jason Lee dan Tedros Mendesak Adanya Perdamaian
Jason Lee, selaku direktur Save The Children di Palestina mengatakan, satu-satunya cara untuk menyelamatkan anak-anak adalah dengan gencatan senjata. Anak-anak harus dilindungi setiap saat, terutama ketika mereka mencari keselamatan di sekolah maupun rumah sakit.
“Komunitas internasional harus menempatkan orang di atas politik – setiap hari yang dihabiskan untuk berdebat adalah meninggalkan anak-anak terbunuh dan terluka,” ungkapnya seperti yang dikutip BeritaSoloRaya.com dari press release Save The Children pada Senin, 30 Oktober 2023.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, selaku General Direktur dari WHO, juga menyampaikan empati yang mendalam untuk orang-orang yang terjebak di tengah konflik.
Sebagai seseorang yang pernah berada di bawah bayang-bayang perang ketika kecil, Tedros masih bisa mengingat jelas bagaimana bau, suara, dan penampakan dari perang.
"Saya sangat berempati dengan mereka yang sekarang terjebak di tengah konflik, merasakan rasa sakit mereka seolah-olah itu adalah milik saya sendiri," ungkap Tedros.
Tedros pun turut mendorong para pemimpin dunia untuk bersatu menuju perdamaian, karena perang hanya membawa kengerian dan kehancuran.***
