Nyeri Anus Tidak Selalu Ambeien, Bisa Juga Karena Penyakit Ini

1 Januari 2022, 07:18 WIB
Ilustrasi ambeien. 3 Bahan alami untuk mengatasi ambeien. /Pixabay/ derneumann

BERITASOLORAYA.com - Nyeri anus yang dirasakan oleh seseorang bukanlah hal yang baru lagi. Bahkan masalah kesehatan ini bukan permasalahan yang langka.

Nyeri anus yang dirasakan oleh seseorang ketika buang air besar biasanya dikaitkan dengan sebuah penyakit yang bernama ambeien.

Padahal, nyeri anus yang dialami seseorang tidak selalu disebabkan oleh penyakit ambeien tapi juga bisa disebabkan karena masalah lain.

Baca Juga: Vaksin Booster Covid 19. Dasar Penguat, Efektifitas, Hingga Efek Samping

Masalah lain yang menyebabkan nyeri anus adalah fisura ani. Masalah kesehatan ini memang memiliki gejala yang bisa dikatakan mirip dengan ambeien.

Namun, ternyata fisura ani dan ambeien juga memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan untuk dibandingkan.

Lalu apa saja perbedaan fisura ani dengan ambeien yang bisa diketahui? Sehingga bisa menentukan tindakan yang lebih tepat untuk menyikapi masalah ini.

Baca Juga: UPDATE COVID 19: Inggris Melaporkan 189.846 Kasus Covid 19 dan 203 Kematian Dalam 24 Jam Terakhir.

Dilansir dari laman sehatQ ada beberapa perbedaan fisura ani dan ambeien yang perlu diketahui.

Berikut ini adalah penjelasannya:

  1. Perubahan pada anus

Pada fisura ani, lapisan anus atau saluran anus  mengalami kondisi robek. Kondisi ini mungkin tidak bisa dilihat oleh dokter secara kasat mata sampai dokter melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Sedangkan ambeien yang dialami seseorang menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah di dalam atau di luar anus.

Ambeien ini juga bisa sebagai hemoroid dalam istilah medis.

Sebenarnya, ambeien yang selama ini ada di masyarakat adalah  varises yang terjadi pada anus atau rektum.

Baca Juga: Nia Ramadhani Minta Keringanan Hukuman dan Janji Tidak Akan Ulangi Lagi

  1. Penyebab

Penyakit fisura ani dapat disebabkan oleh beberapa hal yang menciptakan robekan pada anus atau salurannya.

Beberapa hal itu antara lain feses yang keras, feses besar, feses kering, konstipasi jangka panjang, mengejan yang terlalu keras, diare kronis, seks anal, dan memasukkan benda asing ke anus.

Sedangkan ambeien disebabkan oleh tekanan yang terjadi pada perut atau tubuh bagian bawah. Sehingga bisa menciptakan pembengkakan dan peradangan pada sekitar rektum atau anus.

Baca Juga: Squid Game Terbaru, Hwang Dong Hyuk: Diskusi Dengan Netflix Hampir Usai, Gi Hun Lakukan Sesuatu Untuk Dunia

Tekanan yang terjadi pada perut atau tubuh bagian bawah disebabkan oleh mengejan terlalu keras saat sembelit, angkat beban berat, serta tekanan panggul saat berada pada kondisi berat badan meningkat dan hamil.

  1. Gejala yang muncul

Seseorang yang mengalami fisura ani dapat merasakan gejala antara lain nyeri selama buang air besar atau beberapa jam setelahnya, terjadi robekan pada anus atau salurannya, terbakar dan gatal di sekitar anus, ada darah pada feses atau anus.

Sedangkan gejala yang muncul pada penderita ambeien antara lain rasa gatal pada anus, nyeri atau perih pada anus, rasa yang tidak nyaman dan mengganjal pada anus, benjolan yang ada di sekitar anus, bahkan terjadi pendarahan pada anus.

Baca Juga: Iqbal Ramadhan Akui Musik Noah, Yang Terdalam Memang Ikonik: Semoga Bisa Lebih Keren Lagi

  1. Faktor risiko

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadi fisura ani pada seseorang. Faktor risiko tersebut antara lain sembelit, persalinan, penyakit Crohn, dan seks anal.

Sedangkan ambeien lebih rentang terjadi atau dialami seseorang yang berusia 50 tahun lebih, obesitas, hamil, kekurangan serat, sembelit, diare kronis, angkat beban teratur, terlalu lama duduk di kloset duduk, dan mengejan dengan terlalu keras.

  1. Pengobatan

The Permanente Journal mengatakan bahwa 90% kasus fisura ani yang terjadi dapat sembuh dengan sendirinya.

Namun, fisura ani juga disembuhkan dengan beberapa pengobatan mandiri di rumah.

Baca Juga: 5 Pasangan Paling Heboh dan Viral Tahun 2021

Pengobatan tersebut antara lain banyak minum air putih, mengkonsumsi pelunak feses, mengkonsumsi banyak serat, menghindari kafein, berendam pada air hangat, dan juga menghindari aktivitas duduk di kloset terlalu lama serta mengejan terlalu keras.

Namun, jika pengobatan pada fisura ani yang dilakukan di rumah tidak segera membuahkan hasil maka dokter akan memberikan beberapa saran untuk penderita.

Saran tersebut antara lain penggunaan obat hidrokortison yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan, penggunaan salep atau krim yang bermanfaat untuk mengendurkan otot anus, menyembuhkan dan mengurangi rasa sakit.

Baca Juga: Haul Gus Dur, Sambutan Yenny Wahid: Jokes Bukan Perkara Gus Dur Suka Guyonan Belaka.

Bahkan dokter juga bisa menyarankan untuk menyuntik botulinium toxin tipe A ke dalam otot sfingter anal dengan tujuan melumpuhkan sementara dan mempercepat proses penyembuhan yang terjadi.

Selain itu dokter juga bisa menyarankan pembedahan untuk solusi fisura ani jika solusi sebelumnya gagal.

Sedangkan untuk pengobatan ambeien yang bisa dilakukan di rumah adalah dengan mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan tinggi serat dan air putih, serta berendam air hangat yang dapat bermanfaat untuk meredakan gejala.

Baca Juga: Perketat Prokes Saat Nataru, Kapolri Tinjau Karantina PPI

Bahkan penderita ambeien juga disarankan untuk mengatur posisi duduk yang baik agar gejala yang dialami bisa mereda.

Namun jika solusi mandiri di rumah tidak berhasil maka ada cara pengobatan lain untuk menyembuhkan ambeien.

Pengobatan itu antara lain, elektrokoagulasi, koagulasi inframerah, skleroterapi, rubber band ligation, hemoroidektomi, dan hemorrhoid stapling.***

 

Editor: Novrisia Yulisdasari

Sumber: sehatq

Tags

Terkini

Terpopuler