Berikut Tanda untuk Identifikasi Terlambat Berbicara pada Anak dan Sikap yang Harus Dilakukan Orang Tua

29 September 2022, 15:48 WIB
Ada beberapa informasi penting seputar terlambat berbicara pada anak yang perlu diketahui orang tua /pixabay.com/Marjonhorn

BERITASOLORAYA.com – Mengetahui informasi tentang terlambat berbicara pada anak menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan.

Sebagai orang tua tidak ada salahnya apabila Anda mengetahui informasi tentang terlambat berbicara yang terjadi pada anak sebagai referensi untuk menentukan sikap yang lebih bijak dalam menanganinya.

Adapun informasi seputar terlambat berbicara pada anak yang bisa orang tua ketahui adalah tentang tanda yang bisa diperhatikan untuk melakukan identifikasi.

Kemudian informasi selanjutnya seputar terlambat berbicara pada anak adalah tentang tindakan yang harus dilakukan orang tua apabila buah hati mengalami tanda tersebut.

Pertama, berikut ini adalah beberapa tanda yang bisa diperhatikan orang tua untuk melakukan identifikasi, apa anak mengalami gangguan terlambat berbicara.

Baca Juga: Kemdikbud Resmi akan Putihkan Sertifikasi Jutaan Guru. Bagaimana Penjelasannya? Simak di Sini...

1. Pertama yaitu tidak mengoceh ketika memasuki usia 15 bulan

2. Selanjutnya si kecil tidak bisa mengucapkan kata yang jelas ketika berusia 2 tahun

3. Lalu tidak mampu mengucapkan kalimat pendek saat berusia 3 tahun

4. Kemudian kesulitan mengikuti petunjuk

5. Lalu artikulasi atau pengucapannya juga tidak jelas

6. Kemudian sulit untuk menyatukan kata kata dalam sebuah kalimat

Kemudian, berikut ini adalah tindakan atau sikap yang bisa dilakukan orang tua ketika si kecil mengalami beberapa tanda yang sudah disebutkan:

Baca Juga: Resmi! Kemdikbud Rekrut Guru Baru dengan Pola Tertutup dan Terbuka, Ternyata Begini...

1. Perhatikan gerak gerik pada anak

Sebagai contoh apabila anak memberi lambaian tangan, orang tua bisa mengatakan “dadah”.

Atau bisa juga ketika anak menunjuk suatu benda, orang tua bisa memberikan respon dengan kalimat singkat, seperti “adik/kakak mau bermain apa hari ini? main ini ya,”

Perlu orang tua pahami bahwa memberikan respon pada gerak gerik anak, hal ini bisa membantu melatih si kecil untuk mengungkapkan yang dia inginkan.

Baca Juga: RUU Sisdiknas Ditolak? Guru Wajib Tahu Info DPR RI dan Pemerintah. Jangan Terlewat...

2. Sering mengajak anak berbicara

Selanjutnya yang bisa orang tua lakukan yaitu sering mengajak si kecil untuk berbicara.

Meski anak belum bisa memberikan respon dengan kata katanya, namun orang tua bisa terus mengajak si kecil untuk berbincang juga bercerita.

Sebagai contoh, orang tua bisa bercerita tentang apa yang sudah dialami sehari hari atau membaca cerita dari buku yang ada.

Baca Juga: Wow! Honorer Ini Terima Status ASN PPPK 2022 Lebih Dulu Tanpa Tes, Diresmikan Bulan Oktober?

3. Beri respon menyenangkan saat mengajak anak berbicara

Kemudian orang tua juga bisa memberikan respon yang menyenangkan ketika mengajak si kecil berbicara.

Ketika anak memulai sebuah kata apapun, orang tua bisa merespon dengan antusia. Namun tidak perlu langsung mengoreksi kata anak, apabila ada yang kurang tepat dalam mengeja.

Biarkan saja anak mengucapkan kata apapun dan orang tua memberi respon dengan menyenangkan supaya memotivasi anak untuk semangat berbicara.

Baca Juga: Ada Sinyal Honorer Akan Jadi ASN Semua? PANRB Beberkan Tiga Skenario Sebelum Penghapusan di 2023

4. Batasi penggunaan gawai pada anak

Selanjutnya yang perlu dilakukan orang tua salah satunya adalah membatasi penggunaan gawai pada anak.

Perlu orang tua pahami bahwa untuk melatih kemampuan si kecil dalam berbicara, maka perlu dilakukan komunikasi dua arah.

Sementara penggunaan gawai tidak memberi fasilitas tersebut, sebab anak hanya bisa memberi respon dengan mendengar tanpa ada interaksi dua arah.

Bahkan beberapa penelitian untuk anak berusia prasekolah hanya direkomendasikan menggunakan gawai dua jam dalam sehari.

Baca Juga: Resmi! Pada PPPK 2022 Ada Afirmasi bagi Honorer Kategori Ini. Menpan RB Beri Penjelasan Lengkap...

5. Gunakan kosakata yang benar

Lalu perlu diperhatikan juga bahwa untuk memberi stimulasi pada anak, orang tua tidak perlu mengikuti bahasa anak ketika berbicara. Seperti kata cadel.

Sebagai contoh ketika si kecil mengucapkan “Aku mau num tutu,” maka orang tua mengulangi dengan kalimat “Oh, Adik/Kakak mau minum susu?”

6. Bawa ke dokter

Selanjutnya yang bisa dilakukan orang tua ketika merasa anak mengalami terlambat berbicara adalah membawa ke dokter.

Biasanya dokter akan melakukan beberapa tes untuk mengetahui masalah dasar yang dialami anak. seperti tes mendengar sampai terapi berbicara.

Baca Juga: Tanya Jawab Kendala Pendataan Non ASN: Kode Captcha Tidak Tampil, NIK Sudah Terdaftar, Nama Tidak Sesuai

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari unggahan instagram @paudpedia pada 16 Agustus 2021, itulah seputar informasi tentang terlambat berbicara pada anak. Semoga bisa bermanfaat.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: Instagram @paudpedia

Tags

Terkini

Terpopuler