Zullies menambahkan jika pada kondisi Cerebral palsy, ganja medis mengambil peran dalam mengatasi gejala kejang.
Pengaruh CBD telah teruji secara ilmiah.
Penggunaan CBD sendiri telah disetujui sebagai obat dan diteliti oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.
Dalam konteks antikejang, senyawa yang dibutuhkan adalah bagian CBD dalam ganja.
Hal ini mengartikan bahwa tidak seluruh bagian dari tanaman ganja diperlukan.
Baca Juga: TERBARU! Beasiswa LPDP Tahun 2022 Tahap 2 Resmi Dibuka, Simak Jadwal Seleksi Berikut
Ganja dalam bentuk tanaman mengandung baik senyawa THC dan CBD serta senyawa lainnya.
Seperti diketahui bahwa senyawa THC yang terkandung memiliki efek ketergantungan yang apabila tidak terkontrol berpotensi disalahgunakan.
Ganja dikatakan sebagai terapi medis apabila senyawa murni CBD dalam ganja terujur dosisnya dan diberikan sesuai anjuran dokter yang ahli dibidangnya.
Apabila akan menggunakan ganja sebagai terapi medis, maka dapat melihat penggunaan obat morfin.