Jumlah Kecelakaan pada Anak Berujung Kematian Tinggi, IDAI Anjurkan Hal Ini

- 5 April 2023, 05:05 WIB
Ilustrasi anak
Ilustrasi anak /freepik/Freepik

BERITASOLORAYA.com - Menginjak Hari Raya Idul Fitri, Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI sebut jumlah kematian pada anak yang disebabkan oleh kecelakaan ketika berkendara cenderung tinggi. Sehingga segala usaha tumbuh kembang anak yang telah dilakukan sebelumnya akan sia-sia.

Disampaikan oleh Ketua Pengurus Pusat dari IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk dapat memberi perhatian lebih terhadap anak sebelum melakukan Mudik Hari Raya Idul Fitri, tepatnya ketika sedang merencanakan mudik.

Sehingga kematian pada anak akibat dari kecelakaan yang dapat terjadi di perjalanan panjang mudik dan balik dalam rangka Hari Raya Idul Fitri dapat dihindari bersama-sama.

Baca Juga: Honorer Selamat, Jokowi Perintahkan Jangan Ada Penghapusan, MenpanRB Akan Siapkan Solusi Berikut...

Untuk mencegah kecelakaan selama perjalanan di masa libur Hari Raya Idul Fitri, IDAI menciptakan kegiatan Media Briefing bertajuk "Perjalanan Aman untuk Anak" yang dilaksanakan secara daring, Jakarta, Selasa 4 Maret 2023.

“Ini sangat penting karena rupanya, kematian (pada anak) akibat kecelakaan itu signifikan jumlahnya,” Piprim Basarah Yanuarso dalam kesempatan tersebut.

Ia menyoroti tingginya kematian pada anak yang terus meningkat secara signifikan melalui terjadinya kecelakaan saat melakukan perjalanan di jalan.

Dokter anak dalam hal ini terus berupaya untuk merawat setiap anak. Perawatan seperti pemantauan pertumbuhan secara rutin, melakukan imunisasi, dan meningkatkan nutrisi yang diterima.

Baca Juga: SAH! THR 2023 untuk Honorer dan ASN di Daerah Ini Bakal Cair di Tanggal 10 April, Begini Kata Pj Bupati

Ia menilai semua usaha dokter anak akan menjadi sia-sia jika keamanan anak selama melakukan perjalanan tidak mendapat perhatian penuh.

Piprim Basarah Yanuarso menyebutkan yang menjadi permasalahan ialah kecelakaan banyak terjadi pada anak di usia remaja.

Data menunjukkan, tren kematian anak dalam kurun waktu tahun 2018-2022 akibat kecelakaan terpantau terus naik untuk remaja di usia 15-19 tahun. Hal ini tentunya membutuhkan perhatian serius, baik masyarakat maupun pemerintah.

Salah satu penyebab adanya jumlah kematian yang tinggi pada anak di usia tersebut karena terdapat remaja sudah mengendarai kendaraan bermotor padahal belum memiliki umur yang legal, atau belum memiliki KTP dan SIM.

Baca Juga: Alhamdulillah, Pensiunan PNS Sudah Mulai Terima THR Mulai 4 April 2023, Begini Rinciannya…

Sehingga mereka akan berkendara tanpa mengetahui dan memahami instruksi untuk menjaga keamanan di jalan raya.

“Jangan sampai ini menjadi kontributor yang signifikan pada mortalitas anak-anak kita khususnya pada remaja. Ini terkait juga dengan mudik termasuk di kampung. Maunya silaturahim Lebaran, malah kecelakaan, ini malah jadi buat musibah sendiri karena perbuatan sendiri karena tidak ada masalah safety-nya (keamanan),” Piprim menjelaskan.

Oleh sebab itu, ia meminta kerja sama yang baik antar anggota keluarga untuk dapat memastikan usaha dalam menjaga keamanan pada anak. Usaha tersebut salah satunya dengan menjaga kesehatan dalam kondisi prima serta memeriksa dalam setiap persiapan perjalanan.

Dengan begitu setiap anak dapat menghindari kecelakaan, serta proses tumbuh kembang dapat terus berlangsung secara optimal.

Baca Juga: CATAT Jadwal Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan Calon PPPK Kemenag, Jangan Sampai Terlewat

Piprim berharap, pemerintah dalam hal ini dapat menambah pemantaunya secara lebih tajam. Sehingga bersama IDAI, pemerintah dapat bersama-sama menemukan permasalahan yang sudah jelas secara pasti.

“Ini bisa diturunkan kejadian mortalitasnya dengan upaya-upaya yang masif, dengan bantuan pemerintah, media massa dan masyarakat juga, supaya anak-anak kita bisa tumbuh dan berkembang dengan bantuan pemerintah, media massa dan masyarakat juga, supaya anak-anak kita bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal dan menjadi generasi unggul di kemudian hari,” ucapnya.***

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah