Apa Itu Baby Blues? Kenali Pengertian, Gejala dan Perbedaanya dengan Depresi Pasca Melahirkan

- 5 September 2023, 12:51 WIB
Ilustrasi baby blues
Ilustrasi baby blues /freepik/Freepik

BERITASOLORAYA.com - Bagi sebagian orang memiliki buah hati merupakan sebuah pengalaman yang membahagiakan tapi bagi sebagian lagi tidak. Beberapa dapat mengalami stres pasca melahirkan atau biasa disebut baby blues. Sekitar 80% ibu mengalami baby blues pasca melahirkan. Baby blues merupakan periode singkat setelah melahirkan yang dipenuhi dengan kesedihan, kecemasan, stres dan perubahan suasana hati.

Empat dari lima orang ibu melaporkan mengalami hal tersebut. Jadi ada kemungkinan Anda juga bisa mengalaminya.

Sindrom baby blues biasanya menyerang dalam beberapa hari setelah melahirkan. Jika Anda mengalami persalinan yang sangat sulit, sindrom tersebut mungkin akan menyerang lebih cepat.

Baca Juga: Hindari Baby Blues, Ikuti 5 Langkah Mendukung Menjadi Orang Tua Baru

Setelah melahirkan, tubuh mengalami fluktuasi hormonal yang ekstrim untuk membantu Anda pulih, mengecilkan rahim dan meningkatkan laktasi. Perubahan hormonal tersebut juga dapat mempengaruhi pola pikir ibu pasca melahirkan.

Penyebab lainnya yakni masa nifas. Masa tersebut merupakan masa saat orang tua tidak tidur secara teratur dan mengalami perubahan besar dalam rutinitas serta gaya hidup. Semua faktor tersebut bisa membuka jalan untuk baby blues.

Apa saja Gejala Baby Blues?

Gejalanya bisa muncul 2 hingga 3 hari setelah melahirkan. Seringkali, baby blues hilang dengan sendirinya segera setelah lahir. Biasanya hilang dalam 10 hari hingga 14 hari setelah melahirkan.

Setiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda. Dikutip BeritaSoloRaya.com dari healthline.com, berikut gejala baby blues yang paling umum dialami semua orang.

Baca Juga: Ketentuan Istirahat Melahirkan bagi Pekerja Perempuan, Simak Selengkapnya Berikut Ini

1. Merasa sedih atau menangis tanpa alasan yang jelas karena pemicu kecil.

2. Mudah tersinggung dan mengalami perubahan suasana hati yang beruba-ubah.

3. Merasa tidak terikat atau tidak memiliki hubungan dengan bayi Anda.

4. Merasa kehilangan bagian dari kehidupan lama Anda, seperti kebebasan untuk pergi keluar bersama teman.

5. Merasa khawatir berlebihan atau cemas dengan kesehatan dan keselamatan bayi.

6. Merasa gelisah atau mengalami insomnia, padahal sedang kelelahan.

7. Mengalami kesulitan membuat keputusan mudah atau berpikir jernih.

Baca Juga: Apa Saja Perlengkapan Bersalin yang Harus Dibawa Saat Melahirkan di Rumah Sakit? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Apa Bedanya Baby Blues dengan Depresi Pasca Melahirkan?

Ada dua indikator utama yang bisa membedakan antara baby blues dan depresi pasca melahirkan yaitu waktu dan tingkat keparahan.

Jika masih merasa sedih, cemas, atau kewalahan setelah dua minggu pasca melahirkan, Anda mungkin mengalami depresi pasca melahirkan. Baby blues pada umumnya terjadi tidak lebih dari dua minggu.

Baby blues juga muncul cukup cepat setelah melahirkan. Jika Anda tiba-tiba mulai mengalami gejala depresi beberapa minggu atau bulan setelah lahir, itu bukanlah baby blues.

Depresi pasca melahirkan bisa terjadi kapan saja selama tahun pertama setelah melahirkan. Tingkat keparahan sebenarnya cukup subjektif.

Baca Juga: Berzina hingga Melahirkan Anak, Apakah Dosanya Bisa Sampai 7 Turunan? Buya Yahya Menjawab

Biasanya baby blues akan membuat Anda merasa sedih dan tidak enak badan, namun hal tersebut tidak akan terlalu memengaruhi kualitas hidup Anda.

Sementara itu, depresi pasca melahirkan tidak datang dan pergi begitu saja dengan mudah. Gejalanya berkelanjutan dan tidak hilang dengan sendirinya.

Itulah informasi mengenai bab blues, gejala, serta perbedaannya dengan depresi pasca melahirkan.***

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah