Jika gejala tersebut muncul Anda bisa meredakannya dengan kompres hangat dan pijatan lembut. Obat anti inflamasi dan pelemas otot juga dapat membantu.
6. Sakit kepala cervicogenik
Rasa sakitnya terasa seperti sakit kepala yang disertai nyeri di bagian belakang kepala. Namun, rasa sakit tersebut sebenarnya muncul dari leher.
Hal itu disebut sebagai nyeri alih yaitu kondisi ketika Anda merasakan nyeri di satu bagian tubuh, tetapi sebenarnya nyeri tersebut datang dari bagian tubuh lain. Nyeri alih bisa terjadi akibat sakit kepala sekunder atau cervicogenik.
Sakit kepala jenis tersebut menandakan adanya masalah pada tulang cakram atau jaringan lunak di leher seperti tumor, patah tulang, dan artritis reumatoid. Gejalanya antara lain nyeri yang semakin parah saat leher digerakkan atau disentuh.
7. Migrain
Migrain merupakan jenis sakit kepala berulang dan tingkat keparahannya meningkat seiring pertambahan usia. Pada wanita berusia 35 dan 45 tahun, sakitnya bisa terjadi beberapa kali dalam seminggu.
Gejalanya yaitu rasa sakit yang berdenyut-denyut di satu sisi kepala, mual dan muntah, gangguan penglihatan, peningkatan kepekaan terhadap cahaya, kebisingan, dan bau, serta nyeri otot dan kulit sensitif.
8. Sakit kepala akibat olahraga
Sakit kepala akibat olahraga terjadi akibat aktivitas fisik yang berat. Penyakit tersebut muncul secara tiba-tiba selama atau segera setelah berolahraga dan dengan cepat menjadi parah.
Berbagai macam olahraga dapat memicu rasa sakit tersebut, mulai dari angkat beban atau lari hingga hubungan seksual dan mengejan di toilet.
Gejalanya berupa nyeri berdenyut di kedua sisi kepala yang bisa berlangsung dari 5 menit hingga 2 hari.