BERITASOLORAYA.com - Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina dapat dilihat di semua media massa dan pemberitaan di media sosial.
Setiap harinya konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina terus memanas, permasalahan yang terjadi antara kedua negara ini diduga telah terjadi sejak lama.
Banyak tokoh dari laur negeri juga dalam negeri berusaha memberi pemahaman dalam menanggapi konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, salah satunya ustadz Adi Hidayat yang membahas hal tersebut.
Baca Juga: Netizen Korea Berdebat: Kualitas Lagu Kpop Menurun dan Tidak Sesuai Ekspektasi
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari tayangan video yang diunggah kanal YouTube Adi Hidayat Official pada Jumat, 4 Maret 2022, tentang ustadz Adi Hidayat yang jelaskan konflik Rusia dan Ukraina, berikut pesan-pesannya.
Dikatakan oleh ustadz Adi Hidayat bahwa sebagian masyarakat meminta pada tim staf Adi Hidayat Official untuk membahas, atau menjelaskan bagaimana pandangan Islam terkait situasi yang terjadi di Rusia dan Ukraina atau pada umumnya.
Dalam hal ini banyak yang ingin tahu bagaimana Islam memberi panduan kepada umat muslim untuk bersikap.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa terkait kondisi tersebut ada beberapa hal yang harus dipelajari dan dimengerti dengan baik, diantaranya:
Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu Callin-Super Junior, Album Baru Suju ‘The Road: Winter for Spring’
1. Mengambil pelajaran dan memberikan solusi kepada hal-hal yang terkait seperti yang dimaksudkan
2. Belajar tentang sejarah walau sedikit, bagaimana berlangsungnya, kemudian Ukraina dan Rusia, terkait hubungan keduanya dari sejak dulu berdirinya sampai dengan gesekan-gesekan konflik yang terjadi.
Hal tersebut kiranya sampai dengan puncak militer di abad yang ke-21 pada saat ini.
3. Belajar sedikit tentang geopolitik dunia dan korelasinya terkait dengan yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, mengenai lima belas abad yang lalu dengan hal-hal yang mungkin terjadi sebagai pembuka ke akhir-akhir zaman.
Dalam hal ini ustad Adi Hidayat menjelaskan terkait sikap muslim, dalam menyikapi perihal konflik yang terjadi antara dua pihak atau lebih.
Baca Juga: Sulit Tautkan Akun belajar.id di SIMPKB? Ini Solusinya Beserta Langkah-Langkah Kelola Akun
"Islam mengajarkan kepada kita dengan sangat jelas, tegas pada setiap insan beriman, jika ada dua pihak atau lebih dalam suasana bertikai, atau bersengketa," jelasnya.
"Maka orang Islam sejatinya mesti menjadi penengah, pemberi solusi, yang tidak memprovokasi satu atau dua pihak untuk mengambil keuntungan yang sifatnya justru menghancurkan satu atau dua pihak yang bertikai," kata ustadz Adi Hidayat.
Kemudian ustadz Adi Hidayat menambahkan penjelasannya seperti di bawah ini:
"Hendaklah ia datang menawarkan satu solusi yang menyenangkan bagi dua pihak, yang mendamaikan bagi keduanya, seperti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasalam pernah mencontohkan dalam peristiwa peletakan Hajar Aswad, setelah direnovasinya Ka'bah.
Rasulullah mendamaikan potensi konflik yang mungkin terjadi di suku-suku Arab pada masa itu, pernah juga ketika Nabi Muhammad datang ke Yastrib yang kelak menjadi Al-madinah Al-munawwarah
Sudah ada dua pihak yang berabad-abad berlangsung konflik di antara keduanya, yaitu suku Auis dan Khazraj, Nabi Muhammad datang ke Yastrib
Hal pertama yang dilakukan selain membangun mesjid adalah mempersaudarakan suku Auis dan Khazraj, kemudian hilang konflik selama enam abad antara kedua suku tersebut, " ungkapnya menjelaskan.
Rasulullah mempersaudarakan Muhajirin dengan Anshar, sehingga menutup celah-celah, persoalan-persoalan yang memungkinkan terjadi konflik sosial.***