Ustadz Adi Hidayat Ungkap Hadits Palsu Terkait Malam Nisfu Syaban dan Ciri-cirinya, Simak Penjelasannya

18 Maret 2022, 15:44 WIB
Ustadz Adi Hidayat Ungkap Hadits Palsu Terkait Malam Nisfu Syaban yang Tidak Masuk Akal /Tangkapan layar YouTube Masjid Baiturrahim Jakasetia/

BERITASOLORAYA.com - Malam Nisfu Syaban 1443 H jatuh pada tanggal 18 Maret tahun 2022.

Lebih lanjut di malam Nisfu Syaban ini, Ustadz Adi Hidayat turut memperingatkan umat muslim, agar hati-hati dari beredarnya hadits-hadits palsu.

Adanya hadits-hadits palsu mengenai malam Nisfu Syaban ini dijelaskan oleh Ustadz Adi Hidayat, pada Selasa, 15 Maret 2022.

Baca Juga: 99 Link Twibbon Ramadhan 1443 H Tahun 2022 Terpopuler dan Terbaik, Cocok untuk Foto Profil di berbagai Medsos

Seperti diketahui di malam Nisfu Syaban terdapat hadits-hadits yang bermunculan untuk umat muslim melakukan suatu amalan khusus di malam tersebut.

Namun, dalam tinjauan Ustadz Adi Hidayat, Nabi dan para sahabatnya pada malam Nisfu Syaban tidak pernah menyebutkan suatu amalan spesifik yang harus dilakukan di malam itu.

“Amalan nabi tidak menyebut spesifik, karena itu sahabat banyak beramal saja, ada yang kemudian shalat, shalatnya qiyamul lail, tahajud, ada yang banyak beristigfar, macam-macam,” ujar Ustadz Adi.

Melihat realitas adanya hadits-hadits palsu, Ustadz Adi menyampaikan bahwa para ulama telah sepakat bahwa hadits yang menyebutkan secara spesifik suatu amalan merupakan hadits palsu.

Baca Juga: Ungkap Kedekatannya dengan Park Hyung Sik, Han So Hee Berbagi Chemistry di Drama Soundtrack #1

“Nah jadi kalau misalnya ada amalan-amalan yang spesifik di malam itu (Nisfu Syaban) itu sesungguhnya hadits-hadits yang disepakati oleh para ulama, itu hadits palsu,” kata Ustadz Adi.

Selain itu, Ustadz Adi juga turut memberikan ciri-ciri mengenai hadits-hadits palsu tentang suatu amalan di malam Nisfu Syaban.

“Misal hadits tentang bangun di malam Syaban, tunaikan shalat sekian rakaat dibacakan dengan qulhu allah dan sebagainya, itu sakingnya palsunya hadits itu, di kitab hadits palsu aja gak ada,” kata Ustadz Adi.

Tidak sampai disitu, Ustadz Adi juga turut memberikan satu contoh hadits yang dinilai merupakan hadits palsu.

Baca Juga: Setelah Ciro Alves, Striker Carlos Fortes Berikan Kode Akan Tinggalkan Arema FC di Musim Depan

“Termasuk ada fenomena jadi zaman dulu gak ada, sekarang ada. Bahwa pada saat pertengahan Syaban buku amalan manusia ditutup, pernah dengar itu.

Kalau ditutup artinya amalan kita tidak dicatat, karena ditutup. Jadi antum bebas aja, lakukan apa saja, karena gak dicatat kan,” kata Ustadz Adi.

Menurut Ustadz Adi, ditutupnya catatan amal manusia hanya terjadi pada saat manusia itu sudah meninggal dunia.

“Dan mustahil buku catatan amal seorang hamba ditutup, kecuali dia telah wafat, kalau dia masih hidup pasti dibuka. Dan semua akan ditulis dan ditampakkan di akhirat nanti,” ujar Ustadz Adi.***

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: Youtube Batas Narasi

Tags

Terkini

Terpopuler