3 Nasehat Gus Baha, Ikhlas Logika Tinggi hingga Orang Resah Bisa Tertawa

- 29 Januari 2022, 07:40 WIB
3 Nasehat dari Gus Baha, Ikhlas Logika Tinggi hingga Orang Resah Bisa Tertawa
3 Nasehat dari Gus Baha, Ikhlas Logika Tinggi hingga Orang Resah Bisa Tertawa /Tangkapan layar facebook fans gus baha/

BERITASOLORAYA.com - Gus Baha memberikan tiga nasehat dati beberapa kajiannya.

Adapun 3 nasehat dari Gus Baha secara keseluruhan tentang kehidupan. Cara ikhlas dan memaknai hidup.

Nah, inilah 3 nasehat yang dimaksud dari Gus Baha yang dikutip BeritaSoloRaya.com dari Sampul Dakwah.

Baca Juga: Persis Solo Harus Pertahankan 5 Pemain Ini Jika Ingin Menang di Liga 1 2022, Nomor 4 Penting Banget

1. Ikhlas adalah logika tertinggi seorang manusia. Karena dengan ikhlas kita berpikir objektif.

Jika anda punya uang Rp1 juta, kamu kasihkan fakir miskin dan kamu merasa itu uangmu, itu namanya tidak rasional.

Bagaimana anda merasa itu uang kamu? Karena yang kerja saya.

Baca Juga: Single Inferno, Tanggapan Netizen Korea tentang Kontroversi Warna Kulit yang Terjadi Akibat Komentar Kontestan

Kamu pakai apa kerja? Pakai tangan kakimu? Itu yang bikin juga Allah. Semua itu ciptaannya Allah.

Kamu bisa melakukan itu, juga ciptaan Allah. Bagaimana mungkin kamu merasa uang itu milikmu.

Makanya sama-sama mengaji Al-Qur'an. Kalau orang alim yang kastanya tinggi, tentu ia akan baca yang artinya 'Bahwa semua ini miliknya Allah'.

Baca Juga: NCT 127 Menang Daesang di Seoul Music Awards ke-31, Tuai Protes dari Warganet Korea dan Fans Sendiri

Yang akhirnya bisa melakukan yang artinya 'Aku memberi makan kamu itu ikhlas. Ya tidak ingin kamu balas dan tidak ingin kata terima kasih.

2. Mau seperti apapun sumpeknya (resah, risau, pusing) kita, tetap orang bisa tertawa. Karena apa?

Allah mensifati dirinya, wa annahu huwa adhaka wa abka. Allah itu Adhaka 'Dzat yang bisa memberi orang bisa tertawa'. Wa Abka 'dan dzat yang memberi orang menangis'.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia Jadi Kabar Baik Untuk Timnas Indonesia, Begini Tanggapan Shin Tae Yong

Karena sifat Allah pasti nafizdah, sifat Allah pasti terjadi.

Kita objek. Makanya orang sumpek (resah, risau, pusing, mumet), hutangnya banyak, istri/suami tidak percaya, tetangga tidak percaya, kalau tertawa keras-keras. Karena Allah Dzat yang memberi tertawa.

Wa abka, sudah Presiden, sudah Gubernur, orang alim, sudah Menteri. Kalau Allah ingin membuat nangis ya menangis.

Baca Juga: 3 Manfaat Menjemur Bayi, Wajib Diketahui Orangtua Baru

Coba orang alim ngeluhnya apa? Anaknya baca jurumiyah (kitab) tidak bisa. Susah. Allah punya cara untuk Abka, untuk bikin orang menangis.

3. Suatu saat Nabi mengaji, ya mengaji beneran, mengajar di teras masjid. Ya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam,bukan Kyai.

Di tengah mengajar ada pemuda cuek. Membawa cangkul Nabi dilewati. Tidak ikut ngaji.

Baca Juga: Mengejutkan! Mesut Ozil Lakukan Hal Ini, Setelah Rumor Gabung Rans Cilegon FC

Terus ada shohabat yang ekstrem mengomentari, 'Sial betul pemuda itu, ada Rasulullah mengaji, dia lewat. Tidak berhenti mengaji, celaka dia itu'.

Nabi dengar komentar sahabat pada si pemuda itu.

Kata Nabi, 'laa takuulu hakadza' jangan berkata seperti itu. Dia itu, bisa saja kerja untuk iffah, supaya tidak minta-minta orang.

Baca Juga: Ayah Freezia Single Inferno Turut Terlibat Skandal Bisnis Hiburan Dewasa, Agensi: No Comment

Itu sunnah saya, atau kerja untuk keluarga, untuk ibunya itu juga sunnah saya. Dan Allah mencintai orang mukmin yang bekerja.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: YouTube SAMPUL DAKWAH


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah