Bagaimana Cara Sholat dan Puasa Ramadhan Bagi para Pelaut? Begini Menurut Buya Yahya

- 2 Februari 2022, 14:11 WIB
ILUSTRASI Pelaut
ILUSTRASI Pelaut /AFP/Chris Stowers

“Hidupnya musafir, bepergian, biarpun di dalam kendaraan ada kamar istimewa dan sebagainya, tetap meng-qashar diutamakan,” ucap Buya Yahya.

Maksud dari kalimat tersebut adalah ketika seseorang melaksanakan perjalanan yang jauh dengan kendaraan lengkap sekalipun, maka tetap diistilahkan sebagai seorang musafir.

“Jadi anda boleh meng-qashar sepanjang hidup anda,” kata Buya Yahya.

Adapun penjelasan mengenai puasa, kurang lebih juga sama.

Baca Juga: Persija Kalah dari Persiraja, Marco Motta Diminta Keluar, The Jakmania: Angkat Kaki Jika Bermain Tanpa Hati

Seorang musafir tetap boleh berpuasa, tetapi juga boleh tidak berpuasa asalkan nanti tetap diqadha.

“Harus ada penyesuaian mau berpuasa atau tidak, ketika di perjalanan kemudian puasa itu menyebabkan pingsan atau bahkan sakit, maka haram puasa,” ujar Buya Yahya.

Puasa Ramadhan memang wajib hukumnya untuk dilaksanakan, tetapi kemudian bisa menjadi haram jika menyebabkan marabahaya untuk yang menjalankan.

“Jadi tergantung keadaan, tapi yang jelas boleh secara umum dalam bepergian untuk meninggalkan puasa dengan catatan harus diqadha,” ucap Buya Yahya.

Baca Juga: Makna Antara Bekerja dan Mengaji , Jangan Berpikir Negatif, Begini Kata Gus Baha

Halaman:

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: Youtube Al-Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x