Sunnah Jangan Dipaksa, Belajar dari Kesederhanaan Nabi Tidak Utamakan Penampilan, Begini Kata Gus Baha

- 3 Februari 2022, 11:40 WIB
Sunnah Jangan Dipaksa, Belajar dari Kesederhanaan Nabi Tidak Utamakan Penampilan, Begini Kata Gus Baha
Sunnah Jangan Dipaksa, Belajar dari Kesederhanaan Nabi Tidak Utamakan Penampilan, Begini Kata Gus Baha /Jendela Cianjur /

BERITASOLORAYA.com - Gus Baha menerangkan untuk tidak memaksakan sunnah. Pasalnya, mengerjakan sunnah harus pula sesuai keadaan.

Selain berbicara tentang sunnah, Gus Baha juga mencontohkan sunnah berdasarkan kesederhanaan Nabi

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari kanal YouTube Santri Gayeng, dengan judul 'Sunnah kok Dipaksakan? oleh Gus Baha' yang diunggah pada bulan Februari 2022.

Baca Juga: 6 Amalan Sunnah Malam 27 Rajab serta Keutamaan Puasa di Bulan Rajab

Gus Baha mencontohkan dari Nabi tentang penggunaan sorban.

"Nabi itu kalau sorbanan sekenanya, jadi kalau selimut tidur, ya pakai selimut.Tidak seperti sekarang, harus dandan berpenampilan, cari yang warnanya gini,"ujarnya.

Di kitab Fathul Mu'in juga dijelaskan bahwa shalat disunnahkan memakai selendang. Namun, jika tidak ada, boleh memakai tali.

Baca Juga: Berikut Ini Keutamaan dan Larangan di Bulan Rajab, Jangan dilewatkan

"Makanya di Fathul Mu'in ada keterangan. Sholat itu disunnahkan pakai selendang. Kalau tidak ada selendang, boleh pakai tali," ucapnya.

Zaman dahulu, keikhlasan adalah hal utama. Tidak selalu memperhatikan penampilan.

"Karena dulu adanya ikhlas, tidak utamakan berpenampilan. Kalau sekarang tidak mau. Cari yang warnanya sesuai, Nabi sekenanya saja," katanya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Pelabuhan Danau Toba untuk Dukung Pembangunan Wisata Unggulan Indonesia

Mengenai hal Kesederhanaan, Gus Baha memaparkan yang berhubungan dengan penggunaan selendang sebagai sunnah shalat.

"Kamu lihat di Mu'in, disunnahkan shalat pakai rida' (selendang). Kalau tidak, cukup pakai tali. Jadi tidak apa-apa pakai rafia,"ujarnya.

"Itu dulu orang masih sadar itu, karena memang dulu tidak ada yang memikirkan penampilan," tambahnya.

Baca Juga: Asal Usul Orang Jawa, Kenapa Beda dengan Tiga Ras Utama? Simak Penjelasannya

Namun, saat ini banyak yang lebih memikirkan penampilan.

"Sekarang semua orang memikirkan penampilan. Kombinasi dengan jasnya, kalau di podium, posisi harus begini. Entah itu sunnah atau hanya karena sombong. Pokoknya, kalau dulu tidak ada," ucapnya.

Mengenai hal itu, Rasullullah biasa shalat menggunakan selimut bahkan sarung.

Baca Juga: Mengejutkan! Capek ‘Dibohongi’, Bepe: Kalian Harus Berikan Jiwa Kalian di Lapangan

"Nabi biasa shalat pakai selimut. Bahkan, kata Abdullah bin Mas'ud, dia melihat Nabi Shalat sarungan. Lalu, diikatkan ke lehernya. Sarung saja satu, tidak pakai baju," ujarnya.

Lalu, di era Tabi'in Abdullah bin Mas'ud ingin mencontohkan apa yang dilakukan Nabi serta memberi penjelasan bahwa sunnah tidak harus dipaksa.

"Jadi, Abdullah bin Mas'ud, itu pernah datang ke masjid. Bawa sorban, imamah, sorbanannya dia gantungkan. Lalu dia shalat hanya dengan satu baju," ucapnya.

Baca Juga: Pilih Persis Solo atau Persib Bandung, Ini Jawaban Taisei Marukawa, Tsubasanya Persebaya

"Era Tabi'in, sahabat itu ada yang bertemu Tabi'in. Dia berkomentar, Shalatnya kok begitu? Masyhur, hadis itu. Di Bukhari bisa kamu lihat," tambahnya.

Abdullah bin Mas'ud menjelaskan bahwa sunnah itu dilakukan jika seseorang mampu.

"Abdullah bin Mas'ud marah-marah, "Kamu bilang sorban itu sunnah itu karena kamu mampu beli. Laku kamu bilang shalat harus pakai sorban,"" kata Gus Baha.

Baca Juga: Bae Suzy Terciduk Makan dengan Calon Suami, Netizen Heboh Setengah Mati

"Itu karena sunnah, atau karena kamu mampu membelinya? Dia marah-marah, "Aku waktu zaman Nabi itu biasa shalat hanya dengan satu sarung diikatkan ke leher,""tambahnya.

Gus Baha juga menerangkan bahwa dulu tidak berani bilang bahwa sorban itu sunnah, sebab memang keadaannya seperti itu.

Kemudian Abdullah bin Mas'ud menanggapi pertanyaan Tabi'in.

Baca Juga: Resmikan Kampung Ulos, Presiden Jokowi : Kelihatan Penataannya itu Sangat Baik Sekali

"Kamu tahu kenapa aku shalat seperti ini? Tidak tahu jawab Tabi'in. Agar orang kayak kamu paham kalau sorban tidak wajib. Pokoknya Abdullah bin Mas'ud marah," jelas Gus Baha.

Gus Baha menambahkan bahwa hal tersebut merupakan pelajaran. Terkadang seseorang mensunnahkan satu ibadah bukan berdasar fakta. Tapi berdasar selera.

"Sekarang orang ramai-ramai umrah,karena kita hidup baik-baik saja. Zaman dulu, mungkin yang wajib itu mengusir Belanda tidak umrah," ucapnya.

Baca Juga: Cara Daftar KIP Kuliah Tahun 2022, Simak Berkas yang Diperlukan hingga Alur Pendaftarannya

"Oke, kita sepakat sorban itu sunnah. Tapi tidak sesunnah menghidup-hidupkan ilmu. Karena tadi, bahaya kalau ilmu ini mati," tambahnya.

Untuk itulah para ulama menjaga tradisi untuk tidak mewajibkan hal yang tidak wajib.

"Makanya ulama itu selalu berkontribusi, jangan ada tradisi mewajibkan hal yang tidak wajib. Kalau tidak wajib ya selamanya tidak wajib," terangnya.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: YouTube SANTRI GAYENG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah