Orang Tua Memaksa Tanggal Pernikahan Sesuai Weton, Bagaimana Menyikapinya? Begini Penjelasan Buya Yahya

- 15 Februari 2022, 18:57 WIB
Ilustrasi  tanggal Pernikahan Sesuai Weton
Ilustrasi tanggal Pernikahan Sesuai Weton /pixabay.com/openclipart

BERITASOLORAYA.com – Weton adalah salah satu hitungan tanggal lahir dan seperangkatnya yang dijadikan acuan budaya di beberapa lingkungan masyarakat, seperti di Jawa.

Weton sering disandingkan dengan adat dan budaya dalam menuju pernikahan, meskipun juga dijadikan acuan untuk beberapa acara lainnya.

Jika seorang anak akan menikah, maka orang tua pasti akan berupaya menghitung weton antara kedua belah pihak untuk menentukan hitungan yang tepat.

Baca Juga: Gibran Temui CEO PRMN Agus Sulistriyono Bahas Pemulihan Ekonomi Pascapandemi

Sebenarnya bagaimana menyikapi adat orang tua yang demikian? Buya Yahya memberikan penjelasannya.

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari kanal YouTube Buya Yahya yang memberikan penjelasan tentang orang tua yang masih menggunakan adat weton dalam menikahkan anaknya, pada Rabu, 28 Juli 2021.

Penjabaran hal ini berawal dari seorang penanya yang bertanya tentang bagaimana cara menyikapi orang tua yang memaksa agar anaknya menikah sesuai dengan hitungan weton Jawa sedangkan anak tersebut masih minim ilmunya.

Buya Yahya memberikan penjelasan bahwa sebenarnya tidak dilarang jika ingin menghitung hari sebelum menikah, atau mencari tanggal yang tepat.

Baca Juga: Ten NCT Dirasa Terlalu Lama di China, Penggemar Perkirakan sang Idola Terjebak di Luar Negeri

"Menghitung hari, diperkenankan tujuannya adalah untuk mencari kesempatan yang sama antara keluarga dan keluarga," kata Buya Yahya.

Menghitung hari yang dimaksud oleh Buya Yahya tersebut adalah dengan bermusyawarah antar keluarga kemudian merumuskan hari yang sama untuk acara pernikahan.

Semisal adalah hari Senin sibuk, Selasa sibuk, kemudian hari yang sama dan longgar adalah hari Ahad. Maka hal yang demikian itu dikatakan oleh Buya Yahya boleh saja dilakukan.

Namun ketika menghitung hari dengan menggunakan weton dan mendapati rumusan tanggal kedua mempelai bersinggungan dengan penentuan jodoh atau tidak, maka hal tersebut sebenarnya tidak dibenarkan.

Baca Juga: Orang Tua Harus Paham! Ajari Anak Menutup Aurat Sejak Remaja, Buya Yahya: Begini Cara Membimbingnya

"Misalnya saya kelahiran Rabu Legi gak boleh menikah dengan orang kelahiran Selasa Kliwon, itu gak nemu jodohnya, bukan itu. Itu gak dibenarkan demikian itu," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui apakah seseorang berjodoh atau tidak yaitu hanya dengan satu cara, yakni istikharah.

Bukan dengan cara menghitung weton kemudian menentukan jodoh atau tidak.

"Kalau sudah istikharah, cocok, ya sudah. Bismillah," tutur Buya Yahya.

Baca Juga: Rilis 2022 Welcoming Collection, YG Entertainment Diboikot BLINK Minta BLACKPINK Comeback: No Music No Money

Sebenarnya menghitung hari dengan tujuan mendapatkan waktu yang tepat itu tidak masalah jika akan dilaksanakan, asalkan harus tetap paham bahwa siapapun tidak boleh mendahului kehendak Allah atau hanya menerka sendiri bagaimana jawabannya.

"Anda tidak perlu mempercayai yang demikian itu, yang penting istikharah Anda, calon Anda bener. Sudah selesai," kata Buya Yahya menguatkan.

Nah, Buya Yahya juga menjelaskan cara menyikapi orang tua yang mengharuskan anaknya agar mematuhi weton untuk menuju pernikahan.

"Perlahan. Kita tidak boleh mencaci, mengolok, tidak," ucap Buya Yahya.

Baca Juga: BTS Pecahkan Rekor Lewat OST Webtoon, Jadi Lagu OST Korea Pertama dan Satu-satunya dengan Prestasi Gemilang

Sebaiknya beri pengertian yang baik kepada orang tua dan secara perlahan coba alihkan kebiasaan itu kepada petunjuk yang sebenarnya diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Semoga bermanfaat.

Wallahu A’lam.***

 

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: YouTube Buya Yahya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x