Vaksin AstraZeneca Belum Akan Didistribusikan, Ini Penjelasan Direktur Jenderal P2P Kemenkes

15 Maret 2021, 14:10 WIB
Ilustrasi - KVaksin AstraZeneca Belum Akan Didistribusikan, Ini Penjelasan Direktur Jenderal P2P Kemenkes. /Pixabay/Torstensimon

PR SOLORAYA - Penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca dihentikan oleh sejumlah negara Eropa.

Adanya laporan pembekuan darah yang dialami oleh sejumlah orang pasca menerima suntikan menjadi alasan penggunaan vaksin Astra Zeneca itu dihentikan.

Di Indonesia sendiri, vaksin AstraZeneca sendiri belum akan diistribusikan untuk proses vaksinasi Covid-19.

Pendistribusian vaksin Astra Zeneca tersebut masih menunggu kajian dari BPOM.

Baca Juga: Dipantau di 22 Tempat, Hilal Syaban 1442 Hijriah Mulai Terlihat dari 8 Lokasi Pemantauan

Baca Juga: Harga Cabai Rawit Merah Semakin Mengamuk, Tertinggi Capai Rp150 Ribu Per Kg

"Kami masih menunggu kajian dari BPOM," jelas Maxi Rein Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes.

Meski sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari WHO, namun Maxi Rein mengatakan jika masih perlu adanya kajian AstraZeneca mengingat adanya laporan pembekuan darah di negara Eropa.

Kekinian, BPOM tengah mengadakan rapat untuk menentukan efek samping vaksin AstraZeneca.

"Memang sudah ada laporan EUL dari WHO tetapi karena ada masalah laporan yang ada di Eropa (pembekuan darah) dan di beberapa negara, sehingga BPOM dan ITAGI sudah menentukan rapat terkait dengan efek samping AstraZeneca," bebernya.

Oleh karena itulah, vaksin AstraZeneca belum akan didistribusikan karena masih menunggu kajian dari BPOM.

Baca Juga: Tegaskan Teddy Tak Punya Hak Atas Harta Warisan Lina Jubaedah, Rizky Febian: untuk Apa Dia Pegang

Baca Juga: Amien Rais Menuding Jokowi Ingin Langgengkan Jabatan 3 Periode, Tjahjo Kumolo: Tinggalkan Pola Menjebak Itu

"Sehingga kami masih menunggu hasil kajian data dari BPOM dan ITAGI. jadi sementara kami belum bisa distribusikan, menunggu hasil dulu kajian dari BPOM dan ITAGI," pungkasnya.

 

Sebelumnya. sebanyak 1,1 juta vaksin AstraZeneca tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin 8 Maret 2021.

"Pada hari ini Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 vaksin jadi, dengan total berat 4,1 ton yang terdiri dari 11.136 karton," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam tayangan yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (8/3).

Jutaan vaksin yang didatangkan melalui pesawat KLM Royal Dutch Airlines itu langsung dibawa ke kantor PT Bio Farma di Bandung untuk proses lebih lanjut.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler