Yogyakarta Akan Lockdown Total, Sri Sultan HB X Ungkap Penyebabnya

18 Juni 2021, 17:21 WIB
Sri Sultan Hamengku Buwono X bicara soal penerapak lockdown total di DIY. /Instagram @humasjogja

PR SOLORAYA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berencana akan mempertimbangkan pemberlakuan lockdown di wilayah DIY.

Hal ini mengingat kasus Covid-19 di DIY terus mengalami penambahan sejak pandemi berlangsung.

Sri Sultan HB X mengutarakan satu-satunya jalan untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 ialah menerapkan lockdwon total di DIY.

Baca Juga: Denise Chariesta Pasang Spanduk Rp200 Ribuan, Uya Kuya: Nggak Bisa Balas dengan yang Mewah

"Kontrol RT RW, kalau gagal arep ngopo meneh (mau apa lagi). Kita belum tentu bisa cari jalan keluar, satu-satunya cara ya lockdown, totally," kata Sri Sultan HB X di kompleks Kepatihan, Yogyakarta, yang dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Instagram @humasjogja.

Pertimbangan pemberlakuan lockdown di DIY, melihat bed di Rumah Sakit (RS) DIY mencapai 75 persen.

Hal ini hampir mencapai batas aman yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan ambang batas Bed Occupancy Rate alias BOR sebesar 60 hingga 85 persen.

Pemerintah DIY merasa kesulitan untuk memerangi virus Corona tanpa kedisplinan dari masyarakat.

Baca Juga: Ingin Punya Kendaraan Tapi Budget Mepet? Simak Daftar Motor Matik Bekas Harga Berkisar Rp10 Jutaan

"Kita pemerintah juga sulit kalau masyarakat tidak mengapresiasi diri sendiri untuk bisa disiplin," tutur Ngarsa Ndalem.

Diharapkan, masyarakat Yogyakarta untuk lebih bisa disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.

Masyarakat DIY diimbau untuk menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Selain itu, Ngarsa Ndalem akan memperketat karantina di setiap kabupaten dan kota.

Baca Juga: Penyebaran Covid-19 di Kudus Sangat Cepat, Ganjar Beberkan Keterisian Rumah Sakit Capai 100 Persen

Apabila masyarakat tetap tidak mengindahkan apa yang di instruksikan, pemerintah akan segera memberlakukan lockdown. Sebagai jawaban ketidakdisiplinan masyarakat.

"Sekarang mereka mau disiplin nggak, kalau nggak ya lockdown saja, nggak ada pilihan," ujar Ngarsa Ndalem.

Sebelumnya, Gubernur DIY telah menetapkan pengetatan Pemberlakukan Pengetatan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro yang diambil pada rapat koordinasi penanganan peningkatan kasus Covid-19 pada Jumat, 11 Juni 2021.

Dilansir dari unggahan Instagram @humasjogja berikut kasus penyebaran Covid-19 yang terjadi di DIY dalam sepekan:

Baca Juga: Fabrizio Romano: Tottenham Tidak Tertarik Menggaet Gattuso Sebagai Pelatih Baru

1. Kamis, 17 Juni 2021 mengalami penambahan 595 kasus.
2. Rabu, 16 Juni 2021 mengalami penambahan 534 kasus.
3. Selasa, 15 Juni 2021 naik lagi menjadi 438 kasus.
4. Senin, 14 Juni 2021 sempat turun ke angka 428 kasus dari hari sebelumnya.
5. Minggu, 13 Juni 2021 mengalami penambahan 466 kasus.
6. Sabtu, 12 Juni 2021 mengalami penambahan 436 kasus.
7. Jum'at, 11 Juni 2021 mengalami penambahan 417 kasus.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Instagram @humasjogja

Tags

Terkini

Terpopuler