Kemenparekraf Berikan Penyuluhan Terhadap Isu Kesetaraan Gender Perempuan Yang Saat Ini Banyak Terjadi

15 Desember 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi kesetaraan gender /Gordon Johnson / PIXABAY

BERITASOLORAYA.com - Kemenparekraf Berikan Penyuluhan Terhadap Isu Kesetaraan Gender Perempuan Yang Saat Ini Banyak Terjadi

Deputi Menteri Bidang Kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lenny N. Rosalin menyampaikan data isu kesetaraan gender yang banyak dialami oleh perempuan.

Hal ini disampaikan pada acara kelas entrepreneurship PIMTI yang bertemakan Pemberdayaan Perempuan Rentan untuk mendukung Indonesia Ramah Perempuan dan Layak Anak, yang dilaksanakan pada Rabu, 8 Desember 2021 lalu.

Baca Juga: Ahmad Dhani Dan Keluarga Kabur Karantina, Wamenkes: Karantina Wajib Untuk Semua Kalangan

“Kami akan sharing beberapa hal terkait dengan topik yang diberikan pada panitia kepada kami, khususnya bagaimana pemberdayaan perempuan rentan, di tambah disini adalah untuk mendukung Indonesia Ramah Perempuan dan Layak Anak sebagaimana di amanahkan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia,” kata Lenny.

“Penduduk kita Ibu, Bapak Sekalian 270 juta, persisnya 270,20 juta dan sekitar hampir 50 persennya itu adalah perempuan,” lanjutnya.

Data tersebut dibagi menjadi 50,58% laki-laki, 49,42% perempuan, 53,6% perempuan berada di usia produktif, yang perlu diberdayakan dan lindungi.

Seperti peraturan negara yang memiliki kedudukan yang sangat penting terhadap isu kesetararaan gender, khususnya diskriminasi dalam ekonomi yakni diatur dalam Nasional Inpres No. 9/2000. UU 17/2007: RPJN 2005-2025, UU 23/2014: Pemda.

Sementara itu Lenny memaparkan bahwa terdapat 12 area kritis untuk mempercepat kesetaraan gender menurut Beijing Declaration and Platform for Action (BPJA diantaranya yakni perempuan dan lingkunga, perempuan dalam pengendalian keputusan, anak perempuan, perempuan dalam ekonomi, HAM perempuan, perempuan dalam pendidikan dan pelatihan.

Kemudian kekerasan terhadap perempuan, perempuan dan kemiskinan, perempuan dalam mekanisme institusional untuk pemajuan, perempuan dan kesehatan, perempuan dalam situasi konflik dan bersenjata, serta perempuan dan media.

“SDGs juga memberikan satu goals khusus, khususnya di goals lima yaitu menciptakan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan, termasuk di dalamnya ada di bidang ekonomi,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Lenny juga menyampaikan bahwa isu kesetaraan gender yang dialami oleh perempuan masih banyak terjadi.

“Kalau kita lihat fakta datanya saat ini ada Bapak, Ibu sekalian. Data dan indeks-indeks yang kami sampaikan disini untuk membuka kita semua bahwa masih banyak sekali isu yang dialami oleh perempuan Indonesia,” kata Lenny.

Seperti yang disampaikan oleh Lenny isu kesetararaan gender banyak terjadi di lingkungan sekitar seperti di rumah, di tempat kerja, di ruang publik dan lain sebagainya.

“Diskriminasi ada ditempat kerja, di rumah, di ruang publik, di sekolah, di perguruan tinggi semuanya bahkan kalau kita melihat media juga banyak sekali yang dialami oleh perempuan dan anak-anak kita,” lanjutnya.

Lenny menyebutkan adanya realiitas tersebut merupakan korban dari eksploitasi dan beban ganda terhadap para perempuan.

Baca Juga: Terbaru Drama Korea 'Moonshine' Akan Segera Hadir Menghibur Penggemar Pada Desember Ini

“Semuanya menjadi korban baik itu eksploitasi dan beban ganda, dan lain sebagainya,” lanjutnya.***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Youtube Kemenparekraf RI

Tags

Terkini

Terpopuler