Gunung Semeru Kembali Semburan Awan Panas 3 Km, Begini Himbauan Pemerintah

19 Desember 2021, 18:13 WIB
erupsi gunung semeru /instagram/infomalangraya/
 

BERITASOLORAYA.com- Sumeru kini kembali beraksi. Gunung Semeru yang terletak di Lumajang, Jawa Timur dikabarkan menyemburkan awan panas. Semburan guguran awan panas diperkirakan sejauh 3 kilometer. 
 
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG di Kabupaten Lumajang, Nia Khaerani mengatakan bahwa secara visual guguran awan panas tersebut sekitar pukul 00.06.00
 
Mengutip dari BeritaSoloRaya dari Antara, Nia Khaerani jarak luncur semburan guguran awan panas diperkirakan sejauh 3 kilometer. 
Baca Juga: Inilah Karakteristik Kurikulum 2022 Disetiap Jenjang, Paud, SD, SMP, dan SMA, SMK dan SLB
 
"Berdasarkan pengamatan secara visual pada periode Minggu pukul 00.00-06.00 WIB dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur terpantau awan panas guguran yang dengan jarak luncur sejauh 3 kilometer ke arah Besuk Kobokan," katanya. 
 
Pasalnya, visual yang dimaksud tergambar  awan panas yang berguguran yang jarak luncurnya diperkirakan sejauh 3.000 meter 
 
Guguran tersebut tampak mengarah ke tenggara serta terlihat api diam, dan sinar api ketika visual gunung terlihat jelas.
 
 Sementara itu, aktivitas gempa terkait guguran awan panas serta amplitudo telah tercatat dengan rinci. 
 
"Aktivitas kegempaan tercatat awan panas guguran sebanyak sekali dengan amplitudo 20 mm selama 720 detik, kemudian delapan kali guguran dengan amplitudo 2-8 mm selama 30-60 detik," katanya. 
 
Tak hanya itu, Semeru pun mengalami gempa hembusan yang berjumlah sekali dengan perkirw amplitudo 7 mm hingga 65 detik serta adanya gempa tektonik jauh sejumlah sekali dengan amplitudo 7 mm hingga 120 detik.
 
"Awan panas guguran Gunung Semeru berasal dari dua sumber yaiyu bagian atas serta dari bawah," ucapnya. 
 
Baca Juga: Ketika Profesor Menjadi Dewan Direksi di Perusahaan Silicon Valley
 
Pada Minggu sekitar pukul 06.00-12.00 WIB terpantau terjadinya satu kali guguran dengan jarak luncur 200 meter ke arah Curah Kobokan. Untuk pemerintah memberikan himbauan serius kepada masyarakat. 
 
" Status Gunung Semeru berada dalam level III atau siaga, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak," tandasnya. 
 
"Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu," tambahnya. 
 
Masyarakat dihimbau selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, serta lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar di sungai-sungai kecil sebagai anak sungai dari Besuk Kobokan.***
 
Baca Juga: Berikut Ini Kedekatan Venna Melinda dan Ferry Irawan Yang Semakin Romantis.
 
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG di Kabupaten Lumajang, Nia Khaerani mengatakan bahwa secara visual guguran awan panas tersebut sekitar pukul 00.06.00
 
Mengutip dari BeritaSoloRaya dari Antara, Nia Khaerani jarak luncur semburan guguran awan panas diperkirakan sejauh 3 kilometer. 
 
"Berdasarkan pengamatan secara visual pada periode Minggu pukul 00.00-06.00 WIB dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur terpantau awan panas guguran yang dengan jarak luncur sejauh 3 kilometer ke arah Besuk Kobokan," katanya. 
 
Pasalnya, visual yang dimaksud tergambar  awan panas yang berguguran yang jarak luncurnya diperkirakan sejauh 3.000 meter 
 
Guguran tersebut tampak mengarah ke tenggara serta terlihat api diam, dan sinar api ketika visual gunung terlihat jelas.
 
 Sementara itu, aktivitas gempa terkait guguran awan panas serta amplitudo telah tercatat dengan rinci. 
 
Baca Juga: Ungkapkan Perasaan Sayang dan Terima Kasih Melalui 15 Ucapan Selamat Hari Ibu Berikut
 
"Aktivitas kegempaan tercatat awan panas guguran sebanyak sekali dengan amplitudo 20 mm selama 720 detik, kemudian delapan kali guguran dengan amplitudo 2-8 mm selama 30-60 detik," katanya. 
 
Tak hanya itu, Semeru pun mengalami gempa hembusan yang berjumlah sekali dengan perkirw amplitudo 7 mm hingga 65 detik serta adanya gempa tektonik jauh sejumlah sekali dengan amplitudo 7 mm hingga 120 detik.
 
"Awan panas guguran Gunung Semeru berasal dari dua sumber yaiyu bagian atas serta dari bawah," ucapnya. 
 
Pada Minggu sekitar pukul 06.00-12.00 WIB terpantau terjadinya satu kali guguran dengan jarak luncur 200 meter ke arah Curah Kobokan. Untuk pemerintah memberikan himbauan serius kepada masyarakat. 
 
" Status Gunung Semeru berada dalam level III atau siaga, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak," tandasnya. 
 
"Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu," tambahnya.
Baca Juga: Pijar Park di Kudus, Destinasi Wisata Baru di Lereng Gunung Muria 
 
Masyarakat dihimbau selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, serta lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar di sungai-sungai kecil sebagai anak sungai dari Besuk Kobokan.***
 
Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler