Inilah Karakteristik Kurikulum 2022 Disetiap Jenjang, Paud, SD, SMP, dan SMA, SMK dan SLB

 

 

BERITASOLORAYA.com - Kurikulum 2022 atau disebut juga dengan Kurikulum Prototipe, Paradigma baru digagas oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menjadi kurikulum yang ramah anak.

 

Dalam kurikulum baru 2022, memiliki 3 elemen yang menjadi faktor penting, diantaranya, pembelajaran yang fleksibel, berbasis kompetensi serta berkarakter pancasila. 

 

Mengutip dari BeritaSoloRaya dari paparan Kemendikbudristek, dalam kurikulum 2022 atau disebut dengan paradigma baru menjelaskan karkteristik disetiap jenjang pendidikan, mulai dari Paud, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB. 

 

 

Dalam kurikulum baru 2022, untuk Paud terdapat adanya penguatan literasi dini melalui kegiatan bermain belajar yang berbasis buku bacaan anak. Sedangkan dalam pembelajaran berbasis Projek penguatan Pancasila dilakukan saat perayaan hari besar dan tradisi lokal. 

 

Dalam penguatan kompetensi terdapat tiga poin untuk jenjang Sekolah Dasar. 

 

1. Pelajaran IPA dan IPS akan digabungkan sebagai mata pelajaran baru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). 

2. Integrasi computational thingking dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, Matematika, IPAS. 

3. Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan. 

Profil penguatan Pancasila dilakukan 2 Kali dalam setahun 

 

Mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib. Guru Informatika tidak diharuskan berlatar belakang Informatika.

 

Hal itulah mengapa guru Informatika disiapkan untuk membantu guru pemula. Projek penguatan Pancasila dilakukan 3 kali dalam setahun. 

 

SMA

Dalam jenjang SMA juga memiliki 2 poin yang harus diperhatikan. 

 

1. Untuk kelas 10 pelajar menentukan pilihan mata pelajaran kelas 11. Mata pelajaran yang dipelajari serupa dengan SMP. 

 

2. Pembelajaran di kelas 11 dan 12 pelajari mengikuti mata pelajaran dari kelompok Mapel wajib. Memilih pelajaran dari kelompok Mapel, MIPA, IPS,, Bahasa dan Keterampilan Vokasi, sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. 

 

Penguatan Pancasila 3 kali setahun. Untuk syarat lulus harus menulis Karya Ilmiah. 

 

Presentase kelompok kejujuran dalam jenjang SMK meningkat menjadi 60% ke 70%. Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib 6 bulan atau 1 semester. Pelajar dapat memilih mata pelajaran diluar program keahliannya. Dalam jenjang SMK termuat alokasi khusus untuk penguatan Pancasila. 

 

 

Capaian pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang memiliki hambatan Intelektual. Sedangkan yang tidak memiliki hambatan yang sama, sama dengan sekolah reguler dengan modifikasi kurikulum.***